Suara.com - Bayi Para ibu hamil, jangan senang dulu jika berat badan Anda tak terlalu mengalami kenaikan berat badan secara drastis selama kehamilan.
Pasalnya, kondisi ini, kata pemenang Novartis BioCamp 2015, dr Laurentya Olga, bisa berdampak pada berat badan bayi saat lahir yang rendah, yaitu kurang dari 2.5 kilogram. Bila ini yang terjadi, maka tinggi kemungkinan buah hati Anda akan terkena diabetes saat dewasa.
Lebih lanjut perempunan yang akrab disapa Olga ini menegaskan bahwa apa yang terjadi di awal kehidupan sangat mempengaruhi kondisi bayi berpuluh-puluh tahun kemudian.
"Alasannya apa yang terjadi di dalam kandungan sifatnya permanen. Bayi lahir berat badan rendah kan berarti kurang gizi, nah kurang gizi ini membuat fungsi sel beta yang memproduksi insulin akan mengalami kelainan, sehingga dampaknya anak bisa berisiko diabetes saat dewasa," ujarnya di Jakarta, Sabtu (3/12/2016).
Olga menambahkan, bayi yang lahir dengan berat badan rendah biasanya juga akan diberikan asupan yang berlebihan oleh orangtuanya sebagai upaya mengintervensi berat badannya. Pada gilirannya hal ini akan membuat anak obesitas yang menjadi pintu gerbang dari risiko diabetes.
"Anak yang kurang gizi saat lahir juga biasanya memiliki postur tubuh pendek atau stunting. Dan anak yang stunting ini respon insulinnya juga kurang yang meningkatkan risiko diabetes. Dan Indonesia ini negara lima teratas yang paling banyak bayi lahir dengan kondisi stunting," tambah dia.
Oleh karena itu, kata Olga, kehamilan merupakan fase yang harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya oleh pasangan. Ia juga menegaskan bahwa intervensi setelah kelahiran tidak berpengaruh banyak pada tumbuh kembang bayi.
"Ini PR kita bersama untuk meningkatkan kesadaran di kalangan kita semua bahwa kesehatan ibu dan bayi itu penting. Karena kehamilan yang benar-benar diperhatikan itu merupakan tolak ukur untuk mewujudkan generasi yang lebih baik," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?