Suara.com - Orang sakit memang tak diwajibkan berpuasa. Namun, bagi sebagian orang, menjalani ibadah puasa merupakan sarana untuk meningkatkan iman serta meminta kesembuhan pada Sang Maha Kuasa.
Lalu bagaimana dengan pasien diabetes, bolehkah mereka berpuasa? Dr Roy Panusunan Sibarani, SpPD–KEMD, dari Perkumpulan Endokrinologi Indonesia mengatakan, penderita diabetes boleh berpuasa asal kadar gula darahnya terkontrol dengan baik.
Namun, ada saja pasiennya yang memiliki kadar HbA1C diatas 12 atau tergolong melampaui batas normal yang bersikeras untuk berpuasa. Beruntung, si pasien tidak mengalami hipoglikemi saat berpuasa.
"Saya melakukan riset pada pasien diabetes yang berpuasa, hasilnya nggak ada yang hipoglikemi mungkin karena iman ya. Jadi saya tidak melarang, tapi membimbing mereka apa saja yang harus dilakukam agar puasa tetap lancar," ujar Roy pada temu media di Kementerian Kesehatan, Senin (29/5/2017).
Beberapa imbauan Roy bagi diabetesi yang ingin berpuasa adalah, mencukupi kebutuhan air minum, dan mengonsultasikan ke dokter untuk mengatur ulang jadwal minum obat atau pemberian insulin. Dia juga mengingatkan agar pasien diabetesi mencatat tanda-tanda lapar yang muncul saat berpuasa, karena kondisi tersebut mengindikasikan gejala hipoglikemi.
"Lalu selalu catat kalau merasa lapar dan keringat dingin itu sudah gawat harus berhenti puasa. Jadi kami cukup memantau pasien yang mau ibadah puasa. Kalau angka terlalu rendah 30-40 harus hati-hati konsultasikan lagi ke dokter," imbuh dia.
Sedangkan penderita diabetes tipe 1, disarankan tidak boleh berpuasa karena membutuhkan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Kalaupun ada yang ingin berpuasa, dia mengimbau agar pasien membatasi hingga pukul 12 siang.
"Yang penting dia ngerasain suasana berpuasa. Jadi nggak perlu dipaksakan sampai magrib. Nanti tarawih bisa ikutan solat," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak