Suara.com - Tanya:
Selamat siang Dokter,
Bayi saya berjenis kelamin perempuan, usia 2,5 bulan dengan berat bada 6,2 kg. Minumnya ASI dan sufor, karena ASI saya sedikit. Perlu diketahui, pola tidur bayi saya lebih lama di siang hari. Jadi setiap pukul 12 malam sampai 5 pagi, dia susah tidur. Kalau siang hari, susah sekali untuk dibangunkan, jam tidurnya dari pukul 10 pagi hingga 8 malam. Apakah pola tidur seperti ini masih wajar, Dok? Mohon penjelasan dan sarannya. Terima kasih.
RB
Jawab:
Selamat sore Ibu RB,
Jam tidur bayi akan mengalami perubahan pada usia tiga atau empat bulan. Meski begitu, perubahan ini tidak begitu saja terbentuk secara otomatis, karena pada dasarnya akan bergantung pula kepada bagaimana kebiasaan bayi sejak berusia lebih muda.
Penelitian membuktikan bahwa bayi dapat diajari untuk mengenal siang dan malam. Beri tahu bayi bahwa saat ini adalah siang hari dengan mengajaknya bermain atau melakukan aktivitas rutin lainnya, seperti makan, minum, dan mandi.
Ketika malam tiba, lakukan kegiatan rutin menjelang tidur, misalnya mandikan dengan air hangat, pijat-pijat tangan atau kakinya, berbincang-bincang, atau membacakan cerita. Usahakan meletakkan tempat tidur bayi di dekat jendela agar ketika pagi tiba, cahaya matahari segera menyinari dirinya untuk membantu menentukan ritme sirkadian.
Begitu juga ketika tidur siang. Bayi akan terbangun dengan sendirinya karena keadaan di sekitar yang sudah terang. Sebaliknya, pada saat dia terbangun dari tidur malam, bayi akan terpicu untuk tidur lagi, karena suasana yang masih gelap.
Ajari bayi Anda tentang jadwal tidur tetap tiap harinya. Di malam hari, ketika tiba saatnya untuk tidur, bawalah bayi Anda ke tempat tidur. Pastikan bayi sudah kenyang dan nyaman.
Pada mulanya, bayi memang akan menangis karena merasa masih ingin bermain meskipun malam telah tiba. Namun, Anda harus tetap disiplin untuk menghilangkan kebiasaan bayi tidur terus di siang hari.
Jika bayi Anda menangis, usahakan untuk mengabaikannya karena hal tersebut tidak akan menjadi masalah. Bayi usia lima bulan ke bawah tidak akan berlama-lama ketika menangis, yaitu sekitar 15-20 menit. Ingatlah untuk tidak menyalakan lampu, memindahkan bayi dari tempat tidur, atau memberikan botol susu meskipun dia menangis.
Tujuannya adalah membuat bayi terbiasa mengenal waktu tidur tetap. Anda juga harus tetap konsisten dalam mengenalkan waktu tidur tetap.
Jika bayi menangis, Anda hanya perlu bersabar dan sebisa mungkin menenangkannya. Seiring dengan konsistensi Anda, bayi akan lebih cepat menghentikan tangisnya sebagaimana dia menyadari bahwa tangisannya tidak berguna.
Hindari membuat bayi terlalu kenyang. Bayi yang terlalu kenyang biasanya akan mengalami gangguan tidur malam, seperti mengompol atau BAB. Popok yang basah atau kondisi perut yang tidak enak memicu bayi untuk terbangun pada malam hari.
Setelah itu, bayi akan rewel karena belum tentu bisa tidur lagi.
Demikian penjelasan yang dapat disampaikan, semoga membantu. Terima kasih.
Dijawab oleh: dr. Yohana Margarita
Sumber: https://meetdoctor.com/
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi