Suara.com - Masih sering mendengar mitos yang menyebutkan semua orang pasti punya maag? Jika ya, banyak orang masih belum memahami sepenuhnya apa itu penyakit maag.
Agar kamu bisa mengetahui seputar penyakit maag, berikut ulasannya seperti dilansir Healthline:
Definisi penyakit maag
Dalam dunia medis, tidak ada istilah penyakit maag. Maag hanyalah istilah yang digunakan masyarakat awam untuk menggambarkan keluhan-keluhan yang disebabkan gangguan pencernaan (indigestion).
Beragam gangguan tersebut terdiri dari keluhan sakit perut, mual, muntah, dada terasa nyeri seperti terbakar, kembung, begah, dan mulut terasa asam. Karena itu, maag sebenarnya bukan penyakit, melainkan gejala yang menandakan penyakit tertentu.
Penyakit yang ditandai oleh maag
Salah satu penyebab maag adalah penyakit asam lambung (GERD atau refluks asam lambung). Penyakit ini terjadi saat isi lambung, termasuk asam lambung, naik menuju kerongkongan hingga membuat kamu merasa mual, muntah, dan nyeri dada.
Penyakit lain yang mungkin menimbulkan maag antara lain tukak lambung (peradangan lambung, usus, atau kerongkongan), infeksi perut, dan penyakit irritable bowel syndrome. Pada beberapa kasus langka, maag bisa menandakan kanker perut.
Benarkah semua orang idap maag?
Maag bukanlah jaringan atau organ tubuh manusia. Maag juga bukan kondisi yang pasti muncul, dan dialami setiap orang. Hanya orang yang memiliki penyakit tertentu seperti penyakit asam lambung, dan tukak lambung yang akan menunjukkan gejala maag.
Namun, banyak orang salah paham dan mengira maag sama dengan asam lambung. Pasalnya, pada kebanyakan kasus, keluhan maag disebabkan gangguan asam lambung.
Asam lambung merupakan enzim yang diproduksi tubuh secara alami. Asam lambung ini berguna sebagai pencerna makanan.
Jika kamu kebanyakan asam lambung atau asam lambung kamu naik ke kerongkongan, akan menyebabkan gejala-gejala yang lebih dikenal dengan sebutan maag.
Apa penyebab penyakit maag
Pemicu maag atau penyakit yang menyebabkan maag terdiri dari beberapa faktor risiko, di antaranya:
- Pola makan tidak teratur
- Sering mengonsumsi makanan pedas atau yang kadar lemaknya tinggi seperti gorengan
- Gaya hidup tidak sehat seperti merokok, atau kebanyakan minum minuman beralkohol
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Sedang menjalani pengobatan tertentu seperti antibiotik, aspirin, steroid, dan pil KB
- Stres atau kelelahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!