Suara.com - Campak dan rubella merupakan infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus. Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti radang paru, radang otak, diare, kebutaan hingga kematian.
Sedangkan rubella biasanya memiliki gejala lebih ringan, tapi jika terjadi saat kehamilan dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Kabar baiknya kedua penyakit ini bisa dicegah dengan pemberian vaksin Measles Rubella (MR).
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan mulai memasukkan vaksin MR dalam program imunisasi nasional. Pemberian imunisasi MR, disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, M. Subuh, akan dimulai pada Agustus hingga September mendatang untuk seluruh wilayah di Pulau Jawa dan Agustus-September 2018 untuk wilayah di luar Pulau Jawa.
"Kita mulai dalam dua fase. Fase pertama yaitu Agustus dilakukan di fasilitas pendidikan dari SD/MI, SMP/MTS/ sederajat. Sedangkan fase kedua dilakukan di Posyandu, Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan lainnya untuk bayi dan anak yang belum bersekolah dan anak usia sekolah yang tidak bersekolah," ujar Subuh pada temu media di Kementerian Kesehatan, Rabu (19/7/2017).
Subuh menargetkan imunisasi MR pada tahun ini bisa mencakup enam provinsi di Pulau Jawa, meliputi 119 kabupaten/kota dan 3579 puskesmas. Sasaran imunisasi MR sendiri berjumlah 34.964.384 anak berusia 9 bulan sampai dengan 15 tahun.
Pemberian vaksin MR sendiri, tambah dia, tidak mengubah jadwal imunisasi atau menambah jumlah suntikan, karena vaksin rubella ditambahkan pada vaksin campak. Subuh menargetkan pemberian imunisasi nasional MR ini bisa membuat Indonesia bebas rubella pada 2020.
"Kita hanya memperluas cakupan pemberian imunisasi hingga usia 15 tahun atau setara dengan kelas 3 SMP. Hal ini dikarenakan 89 persen kasus rubella terjadi pada anak dibawah 15 tahun itu sebabnya kita konsentrasi pada anak usia 9 bulan sampai 15 tahun," jelas Subuh.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, dr Elizabeth Jane Soepardi menegaskan bahwa vaksin MR yang diberikan pada imunisasi mendatang 100 persen halal.
"Jadi, keduanya halal 100 persen tidak ada babinya. Vaksin campak ditanamnya di embrio ayam sedangkan rubella ditanamnya di sel punca manusia jadi tidak melibatkan bahan-bahan yang haram," tambah dia.
Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam pun mengatakan masyarakat tak perlu melabeli diri sebagai kelompok antivaksin, karena pada dasarnya konteks imunisasi merupakan bagian dari fiqih pencegahan untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari penyakit.
"Dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia No.4 tahun 2016 disebutkan bahwa imunisasi pada dasarnya mubah atau dibolehkan sebagai bentuk ikhtiar untuk mencegah terjadinya penyakit. Dalam hal jika seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebabkan kematian, kecacatan permanen, berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten maka imunisasi hukumnya wajib," pungkas dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental