Suara.com - Tentu sebagian dari Anda pernah mendambakan menghabiskan masa tua tinggal di daerah pedesaan. Udara lebih bersih, bebas macet dan dekat dengan alam, merupakan beberapa alasan yang mendasarinya.
Namun siapa sangka, laporan terkini yang dihimpun Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menemukan bahwa tinggal di pedesaan mendatangkan risiko yang lebih besar untuk terkena beberapa jenis kanker.
Menurut laporan yang menarik data dari tahun 2006 sampai 2015, keseluruhan kematian akibat kanker turun di Amerika Serikat, namun jumlah kasusnya lebih tinggi di daerah pedesaan. Secara khusus, ada 180 kematian untuk setiap 100.000 penduduk di daerah pedesaan dibandingkan dengan 158 kematian per 100.000 penduduk di daerah perkotaan.
Departemen tersebut secara khusus menyebutkan, beberapa jenis kanker yang sering mengintai masyarakat pedesaan seperti kanker paru-paru, kolorektal, prostat, dan kanker serviks.
Peneliti mengatakan bahwa kebiasaan merokok bisa menjadi alasan mengapa banyak kasus kanker di daerah pedesaan. Bahkan, insiden kematian akibat kanker di daerah pedesaan lebih banyak dipicu kebiasaan menghisap rokok.
Selain itu, minimnya fasilitas kesehatan canggih di pedesaan juga meningkatkan risiko kasus kanker di daerah tersebut. Di perkotaan, kanker bisa lebih cepat ditangani dengan tindakan deteksi dini di fasilitas kesehatan yang canggih.
Peneliti menghimbau, jika Anda tinggal di daerah pedesaan, pastikan untuk melakukan pemeriksaan rutin, dan berkomunikasi dengan tim medis Anda mengenai risiko kanker dan menghindari kebiasaan merokok. [Womenshealthmag]
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia