Suara.com - Bayi kembar siam dempet kepala asal Bangladesh akan menjalani operasi awal untuk memisahkan kepala dan menyelamatkan nyawa mereka. Untuk itu, bayi bernama Rabia dan Rukia tersebut akan menjalani perawatan lebih awal dalam upaya untuk melawan risiko kematian.
Dokter yang akan mengoperasi mengatakan kepada ibu bayi kembar siam, Taslima Khatun Uno, dan suami, Mohammed Rafiqul Islam, untuk menunggu selama dua tahun. Namun, berdasarkan laporan surat kabar the Deccan Chronicle in India mengungkapkan, operasi tersebut akan dilakukan lebih cepat.
Orangtua bayi Rabia dan Rukia telah mengajukan permohonan bantuan keuangan dari pemerintah untuk mendanai operasi menyelamatkan nyawa buah hati mereka.
Operasi tersebut dapat dilakukan dalam beberapa minggu, saat petugas medis di Banghabandhu Sheik Mujib Medical University di Dhaka memantau kesehatan mereka.
September lalu, The Mirror melaporkan bagaimana Taslima menghadapi masa penantiannya yang menyiksa untuk mengetahui apakah Rabia dan Rukia dapat dipisahkan setelah mereka lahir dengan dempet kepala, musim panas lalu.
Rabia dan Rukia lahir dalam prosedur operasi caesar di Klinik PDC di Pabna, Bangladesh Utara, pada 16 Juli. Namun, Taslima dan Mohammed Rafiqul Islam mengaku tidak mengetahui bahwa bayi kembar mereka dempet kepala hingga buah hati mereka lahir.
"Tiba-tiba dokter itu berteriak 'Dua bayi! Beri mereka obat-obatan, kita harus menyelamatkan nyawa mereka. Saat itulah saya mulai khawatir bahwa saya telah melahirkan bayi kembar siam yang bagian tubuhnya bersatu," kata Taslima.
"Sepanjang malam saya mendengar kedua suara tangis itu. Saya pertama kali melihat mereka keesokan harinya ketika kondisi saya membaik. Satu-satunya yang ada di pikiran saya adalah, 'Bagaimana saya memberi mereka makan? Bagaimana saya merawat mereka? Saya khawatir dengan hal-hal ini pada saat itu'," ujarnya.
Taslima (28), melalui masa kehamilan yang sehat. Dia terus mengajar di sekolah setempat, dan merawat anak perempuan pertama mereka, Rafia (6). Saat di-USG di awal kehamilan, kandungan Taslima menunjukkan tidak ada kelainan. Namun, pada bulan kedua dari masa kehamilannya, Taslima mulai mengalami rasa sakit.
"Para dokter melakukan sonogram ultra lain dan mengatakan kepada saya bahwa kepala bayi lebih besar dari pada tubuh, dan mereka pikir ini karena air di otak. Saya diberi obat untuk dikonsumsi selama satu bulan untuk mencoba dan mengurangi ukurannya," jelasnya.
Bahkan, saat Taslima pergi ke dokter persalinan, dia tidak melihat dirinya tengah mengandung bayi kembar siam. Taslima pun mengaku butuh satu hari untuk mengetahui kondisi bayi yang baru lahir setelah biusannya hilang. Sang suami, Rafiqul (27), ingat dirinya diberi tahu tentang kondisi sang buah hati saat berjalan ke ruang operasi.
"Dokter mengatakan kepada saya anak saya kembar, tapi mereka dempet kepala. Saya tidak pernah melihat bayi seperti ini, dan saya merasa gugup," ungkapnya.
Rabia dan Rukia menjalani perawatan di unit perawatan intensif selama 15 hari sebelum orangtua mereka bisa membawa pulang si kembar untuk menemui kakak perempuan mereka.
'"Setelah pertama kali melihat mereka, Rafia bertanya, 'Mereka tidak terlihat bagus, mengapa kepala mereka bersatu? Tolong pisahkan kepala mereka'. Jadi, saya katakan kepadanya bahwa kedua bayi itu cantik, saya akan membawa mereka ke Dhaka untuk operasi memisahkan kepala mereka," papar Taslima.
Profesor Rohu Rahim, ahli bedah anak dari Universitas Kedokteran Banghabandhu Sheik Murjib, sedang berkonsultasi dengan keluarga tersebut.
"Kepala bayi dempet berdampingan, pada anak-anak lain kita dapat melihat kepala mereka bergabung dari depan ke belakang, yang menciptakan masalah gerakan. Karena kepala mereka bersebelahan, itu membuat gerakan fisik, seperti menekuk leher, lebih mudah," tandasnya. (Mirror)
Berita Terkait
-
Nyaman Digendong Raffi Ahmad dan Irfan Hakim, Tatapan Polos Bayi Kembar Mpok Alpa Jadi Sorotan
-
Kisah Kembar Siam Carmen dan Lupita, Ikhlaskan Salah Satunya Menikah
-
Lika-liku Kehidupan Kembar Siam dalam Buku One Karya Sarah Crossan
-
Bayi Kembar Siam Dempet Dada Berhasil Dipisahkan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar
-
Benarkah Syahrini Hamil Anak Kembar? Dokter Kandungan Bongkar Fakta di Balik Perut Buncit Ibu Hamil
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?