Suara.com - Tanya:
Selamat siang Dokter,
Dok, kenapa ya setelah memakai pil KB, keluar flek coklat seperti menjelang haid. Mohon penjelasan dan sarannya, Dok. Terima kasih.
IW
Jawab:
Selamat siang Ibu IW,
Pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi hormonal yang cukup banyak digunakan di Indonesia. Tingkat efektivitasnya dalam mencegah kehamilan lebih dari 99 persen bila digunakan secara tepat.
Pil KB bekerja dengan menghambat indung telur melepaskan sel telur, mencegah sel sperma mencapai sel telur, dan menghalangi sel telur menempel pada lapisan rahim. Di Indonesia, terdapat dua jenis pil KB yang beredar, yaitu:
Pil kombinasi berisi hormon esterogen dan progesteron. Umumnya dikonsumsi mulai hari ke 3-4 menstruasi dan sebaiknya dikonsumsi pada jam yang sama setiap hari. Terdapat dua jenis paket yang beredar, yaitu:
Paket 28 pil, terdiri dari 21 pil berwarna, yang berisi hormon, dan 7 pil plasebo (pil kosong). Pil KB mulai diminum dari 21 pil berwarna, setelah habis dapat langsung dilanjutkan dengan 7 pil putih. Bila seluruh strip telah habis dilanjutkan dengan strip berikutnya (tanpa jeda).
Paket 21 pil, terdiri dari 21 pil berwarna yang berisi hormon. Pil KB diminum setiap hari hingga 21 pil habis, kemudian diberikan jeda selama 7 hari, baru dilanjutkan dengan strip berikutnya.
Pil progesteron atau sering disebut pil laktasi, karena terutama digunakan untuk ibu-ibu menyusui yang tidak boleh meminum pil kombinasi. Hanya mengandung hormon progesteron, diminum setiap hari tanpa jeda.
Selain manfaat yang diberikan oleh pil KB, terdapat beberapa efek samping yang perlu diperhatikan oleh penggunanya, sebagai berikut:
1. Mual
2. Sakit kepala
3. Rasa tidak nyaman pada payudara
4. Perdarahan secara tiba-tiba di luar masa haid, umumnya konsumsi pil KB dengan --- waktu yang sama setiap hari dapat meringankan keluhan
5. Peningkatan berat badan
6. Perubahan suasana hati secara mendadak
7. Penurunan gairah seksual
Umumnya efek samping ini muncul pada dua bulan pertama konsumsi pil KB dan berkurang seiring tubuh menyesuaikan diri dengan penggunaan obat. Bila Anda merasa kesulitan dalam penggunaan pil KB, sebaiknya berkonsultasi kembali dengan dokter.
Anda juga dapat berkonsultasi mengenai pilihan metode kontrasepsi lain yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Demikian penjelasan yang dapat disampaikan, semoga membantu. Terima kasih.
Dijawab oleh: dr. Ayu Andrian Putri
Sumber: https://meetdoctor.com
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan