Suara.com - WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia menetapkan kecanduan bermain video game sebagai salah satu gangguan mental pada 2018 mendatang. Alasannya, permainan ini dapat menyebabkan seseorang betah berlama-lama di depan layar komputer sehingga membuat mereka kurang tidur, malas aktivitas fisik dan kurang paparan sinar matahari.
Daftar gangguan mental sendiri akhirnya diperbarui setelah terakhir dilakukan pada 1990. Menurut WHO, di satu sisi, bermain video game memang dapat memberi efek positif dalam menurunkan kondisi depresi dan demensia. Namun di sisi lain dapat menyebabkan kecanduan yang memicu efek negatif bagi kondisi fisik dan mental seseorang.
"Para tenaga medis harus menyadari bahwa video game memiliki konsekuensi kesehatan yang serius. Kebanyakan orang yang bermain video game cenderung terlalu asyik hingga akhirnya kecanduan," kata Vladimir Poznyak, anggota Departemen Kesehatan Mental dan Penyalahgunaan Zat, WHO seperti dikutip Zeenews.
Sebuah survei bahkan menemukan fakta bahwa 10 persen pemain video game bisa menghabiskan waktu antara 12 hingga 24 jam untuk menatap layar komputer.
Bahkan hasil penelitian mengungkap bahwa jenis video game seperti Call of Duty dan Grand Theft Auto terbukti dapat menguras pusat memori utama di otak, yakni hippocampus yang membuat orang melupakan hal penting lainnya. Bukti-bukti inilah yang akhirnya membuat WHO bersikukuh menetapkan kecanduan video game sebagai jenis gangguan mental baru.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak