Suara.com - Kanker paru merupakan salah satu jenis kanker dengan jumlah pengidap terbanyak di Indonesia. Sayangnya sebagian besar kasus kanker paru terdeteksi pada stadium lanjut.
Namun baru-baru ini peneliti asal Indonesia, dr Achmad Hudoyo, SpP (K) yang juga menjabat sebagai staf FKUI/RS Persahabatan menemukan metode baru dan sederhana untuk mendeteksi kanker paru lebih dini.
Dalam sidang promosi untuk gelar doktornya di Gedung IMERI FKUI, ia menjelaskan metode deteksi dini kanker yang ditemukannya ini hanya membutuhkan hembusan napas pasien.
"Jadi metode ini memanfaatkan DNA dan komponen gas dari napas hembusan pasien, karena sebelumnya pernah diteliti bahwa anjing yang telahd dilatih dapat mendiagnosis kanker paru dengan mendeteksi napas-hembusan pasien," ujar Achmad di Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa napas hembusan pasien ditampung dalam balon karet terkondensasi lalu melalui sampel tersebut dapat mendeteksi, mengekstraksi dan mengukur konsentrasi DNA pasien hingga mengerucut pada diagnosis kanker paru.
"Konsentrasi DNA yang diperoleh dari hembusan napas pasien tidak berbeda dibanding sampel yang diperoleh dari darah maupun sputum. Temuan ini memberi harapan bahwa mendeteksi kanker paru bisa lewat biopsi udara sebagai alternatif biopsi cairan yang sudah dikenal selama ini," tambah Achmad.
Ia menambahkan selain tidak melibatkan pembedahan, deteksi dini kanker paru melalui hembusan napas pasien juga lebih mudah, murah dan sederhana. Selain itu inovasi metode ini juga dapat membantu para dokter yang ditugaskan di daerah terpencil dalam mendiagnosis kanker paru.
"Jadi, kalau di daerah terpencil, sampel genetik dari hembusan napas pasien bisa lebih mudah dikirim ke laboratorium biomolekular di pusat kota dibandingkan sampel cairan. Caranya setelah ditransfer ke kertas saring bisa dikeringkan lalu dikirim melalui pos ke laboratorium," lanjut Achmad.
Metode ini, kata dia, juga dapat dikombinasikan dengan metode lain yang sudah direkomendasikan secara internasional, yaitu pemeriksaan LDCT (Low Dose Ct-Scan). Sebenarnya, lanjut Achmad, skrining dengan LDCT saja memiliki kelemahan berupa nilai akurasi yang rendah. Untuk itu jika dikombinasi dengan metode ini, diharapkan diagnosis kanker paru akan lebih akurat dan cepat.
"Hembusan napas pasien yang dijadikan sampel akan danalisis menggunakan alat GCMS (Gas Chromatography Mass Spectroscopy), untuk menemukan ada tidaknya lima jenis senyawa spesifik yang mengarah pada kondisi kanker paru," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!