Suara.com - Penyakit paru biasanya identik dengan asma, TBC, atau kanker paru, namun kali ini ada sebuah penyakit paru langka bernama Idiopathic Pulmonary Fibrosis (IPF).
Di Indonesia, pasien IPF diprediksi mencapai 6,3-7,8 per satu juta orang. Disampaikan Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P (K) selaku Ketua Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), setiap tarikan napas pasien IPF begitu berharga karena luka di jaringan parut mereka menyebabkan dirinya sulit bernapas.
"Alasannya karena oksigen tidak bisa melewati jaringan paru yang rusak secara maksimal. Hal ini menyebabkan mereka mengalami sesak napas," ujar dr. Agus pada temu media yang dihelat Roche Indonesia, di Jakarta, Jumat (2/3/2018).
Ia menambahkan, belum diketahui penyebab pasti IPF ini. Namun beberapa bukti menyebut faktor genetik berpengaruh dalam memicu Idiopathic Pulmonary Fibrosis. Kebiasaan buruk seperti merokok, infeksi virus, dan maag juga dapat meningkatkan risiko terjadinya IPF ini.
Meski tergolong langka dan membutuhkan pengobatan khusus yang mahal, penyakit IPF kata Agus seringkali terlambat ditemukan karena salah diagnosis. Masyarakat juga belum banyak yang mengenali gejala dari penyakit IPF ini.
"IPF kalau diobati sedini mungkin, progresivitas bisa dihambat dan kualitas hidup pasien lebih maksimal," tambah dia.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Sita Andarini, PhD, Sp.P (K), Ketua Pokja Interstitial Lung Disease mengatakan bahwa beberapa gejala yang mengarah pada kondisi IPF antara lain, sesak napas yang berat, batuk kering, dan jari tangan yang mengalami pembengkakan di bagian kuku.
"IPF istimewa karena angka harapan hidup yang begitu rendah. Tapi kabar baiknya bisa diperpanjang dengan tatalaksana yang lain," tambah dia.
Ia pun meminta masyarakat yang merasakan gejala tersebut untuk segera memeriksakan kondisinya ke dokter sebelum terjadi keparahan yang menurunkan harapan hidup.
Baca Juga: Nasib Calon Kepala Daerah Terjerat Korupsi? Ini Jawaban KPU
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara