Suara.com - Buah yang satu ini memang kurang dikenal oleh masyarakat pada umumnya. Dari namanya saja masih sangat asing di telinga orang Indonesia.
Namun, untuk Anda yang sering ke pasar atau supermarket sudah tentu pernah melihat buah yang warnanya merah pekat dan sedikit keunguan ini. Di balik keunikan buah bit, ternyata terdapat manfaat yang besar untuk kesehatan tubuh kita.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan Wake Forest University, bahwa secangkir jus bit dapat membantu meningkatkan fungsi terapi pada penderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Penyakit paru obstruktif kronik ini merupakan sekumpulan penyakit paru-paru yang menghambat aliran udara ketika menarik napas dan menimbulkan kesulitan bernapas. Kerusakan atau gangguan pada saluran udara akan menghambat pertukaran antara oksigen dengan karbon dioksida di paru-paru.
Penderita PPOK ini cenderung untuk membatasi aktivitas mereka, sehingga lebih sering berdiam di rumah atau tempat tidur, kehilangan kebugaran dan fungsi fisiknya.
Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa dengan meminum jus bit, pasien dapat lebih melakukan aktivitas fisik berat walaupun sekadar berjalan, karena buah bit mempengaruhi tekanan darah lebih lancar.
"Ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan efek positif makanan terhadap kinerja fisik dan tekanan darah pada penderita penyakit paru-paru kronik," ujar Michael Berry, Ketua Departemen Wake Forest Ilmu Kesehatan dan Olahraga.
Aktivitas fisik sangat dibutuhkan oleh penderita PPOK karena napas dan aliran darah harus tetap dijaga agar stabil demi keseimbangan paru-paru dalam bernapas.
Dalam satu cangkir buah bit mentah mengandung 58 kalori, 13 gram karbohidrat serta 2 gram protein. Bahkan buah bit juga berkontribusi pada 1 persen dari kebutuhan vitamin A harian, 2 persen kalsium, 11 persen vitamin C dan 6 persen dari zat besi. Dengan semua manfaat itu, buah bit juga bermanfaat untuk jantung, kolesterol tinggi, dan bahaya stroke.
"Dampak positif jus buah bit ini, bisa memotivasi penderita PPOK untuk terus aktif secara fisik dan meningkatkan kesehatan meraka," tambahnya. (Zeenews)
Berita Terkait
-
Manfaat Jus Bit Buatan Dearly Joshua Buat Ari Lasso, Padahal Ampuh Cegah Tekanan Darah Tinggi
-
AdMedika Kerja Sama dengan BPD Kalsel Mengelola Manfaat Kesehatan Karyawan secara Modern
-
Cara Membuat Lipbalm Bibir Pink Alami, Bikinnya Cuma 5 Menit Warna Tahan Lama
-
Manfaat di Balik Chuka Wakame, Salad Rumput Laut di Restoran Sushi yang Bikin Nagih
-
7 Manfaat Kesehatan Mengejutkan dari Membaca Buku Setiap Hari
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara