Suara.com - Tren permainan di luar negeri memang aneh-aneh, salah satunya yang sedang viral adalah permainan menghirup kondom lewat hidung yang menantang pelakunya untuk memasukkan kondom ke salah satu sisi hidung hingga menyambung ke lubang hidung lainnya.
Tak cukup sampai disitu, si pemain juga harus menariknya lewat mulut alias menghubungkannya ke saluran tenggorokan. Tentu saja permainan nyeleneh ini dikecam oleh para ahli. Stephen Enriquez, spesialis pendidikan negara bagian di San Antonio, Texas, memeringatkan para orangtua dan guru untuk mengawasi putra putrinya agar tidak melakukan permainan ini.
"Fase remaja merupakan fase di mana mereka mencoba sesuatu yang baru. Ini harus mendapatkan pengawasan agar tak mengancam nyawanya," ujar Enriquez.
Bruce Lee, profesor di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, mengatakan kondom sangat mudah tersangkut di antara hidung dan tenggorokan, serta menyebabkan kasus tersedak.
Lee menunjuk dua studi kasus yang melibatkan kelalaian menggunakan kondom. Sebuah laporan yang diterbitkan pada 2004, seorang perempuan berusia 27 tahun secara tidak sengaja menghisap kondom ke tenggorokan dan ke paru-parunya selama seks oral. Dia mengidap pneumonia dan menyebabkan lobus kanan atas paru-parunya rusak.
Dalam kasus lain, yang dipublikasikan dalam Journal of Medical Case Reports, seorang perempuan berusia 26 tahun secara tidak sengaja menelan kondom dan benda tersebut bermuara di usus buntu. Ini mengakibatkan dirinya mengalami radang usus buntu.
"Bahkan jika Anda berhasil menarik kondom keluar melalui mulut Anda, menghirup kondom ke hidung akan sangat tidak nyaman dan berpotensi sangat menyakitkan," tambah Lee.
Namun ternyata tren memasukkan kondom melalui hidung dan menariknya dari mulut bukanlah hal baru. Pada 2007 lalu, sebuah video di Youtube memperlihatkan adegan remaja melakukan tren nyeleneh ini.
Meski demikian, selama lima tahun terakhir, Departemen Kesehatan Amerika Serikat baru menerima satu laporan akibat menghirup kondom. Belum diketahui pasti mengapa tren ini kembali menyeruak baru-baru ini.
Baca Juga: Golkar Akan Sediakan Cawapres Jika Jokowi Meminta
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?