Suara.com - Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) memiliki sejumlah harapan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ketua YKAI Sallyana Sorongan mengatakan ada tiga poin penting yang menurutnya harus ditindaklanjuti oleh pemerintah.
Pertama terkait regulasi. Sallyana mengatakan masuknya obat-obatan untuk penyembuhan penyakit kanker saat ini dinilai sulit. Ia berharap pemerintah bisa mempermudah.
"Seperti pembebasan pajak masuk, pengadaan obat-obatan di Indonesia, khususnya pengobatan anak-anak dengan kanker. Dan itu untuk kemoterapi bapak/ibu," ujar Sallyana seusai diterima Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jumat (6/4/2018).
Kedua, YKAI berharap pemerintah bisa membuatkan suatu sistem informasi yang cangih penderita kanker anak yang ada di Indonesia. Menurut Sallyana, saat ini baru Rumah Sakit Dharmais yang dijadikan sebagai pusat untuk data kanker nasional.
Tetapi, RS Dharmais, kata dia, juga mengharapkan bantuan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek untuk bisa menghubungkan data penderita kanker anak yang ada di rumah sakit daerah ke RS Dharmais.
"Supaya para dokter dan para pemerhati kanker bisa mengira-ngira. Seumpama kami di undang seminar ke luar negeri, kami bisa menyampaikan data yang aktual untuk biaya pengobatan adik-adik kita dengan kanker ini," jelas dia.
Pada poin ketiga, Sallyana berharap ada edukasi permasalahan kanker anak di seluruh Indonesia. Ia mengatakan YKAI bersedia apabila ditunjuk untuk mengedukasi para bidan, suster, dan perawat di daerah.
"Dokter hematologi ongkologi di Indonesia hanya 73 dokter. Di mana pasiennya Pak, melebihi dari harapan kita. Dengan demikian mungkin harapan kami para dokter ini bisa dibujuk untuk menjadi dokter hematologi onkologi anak," kata dia.
Selain tiga poin tersebut, pemerhati dari komunitas kanker anak Mira berharap pemerintah bisa menyediakan transportasi yang baik, khususnya di daerah.
Baca Juga: Chicco Jerikho Unggah Foto Mesra Dengan Sugeng
"Karena apa? Mereka harus rutin dilakukan pengobatan atau kemoterapi, karena kalau terlambat, mereka harus mengulangi lagi dari awal. Sementara mereka mengalami hambatan, rumah yang jauh, tidak memiliki uang untuk transportasi. Untuk itu transportasi yang kami miliki masih sangat terbatas," bebernya panjang lebar.
Tidak hanya itu, Mira juga berharap bisa memiliki kantor sendiri. Adanya kantor tersebut, kata dia, dapat memberikan pelayanan yang lebih efektif untuk penderita kanker.
"Sehingga pelayanan dapat terpusat, mereka bisa datang setiap saat, sehingga lebih memudahkan kami juga untuk membantu mereka," jelas Mira.
Ia mengemukakan bahwa bantuan dana operasional untuk yayasan, hingga saat ini masih dari individu. Oleh karena itu Mira berharap pemerintah juga memberikan dukungan dana operasional untuk yayasan kanker anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar