Suara.com - Data BPS 2017 menunjukkan dari 262 juta populasi penduduk Indonesia, sebanyak 114 juta penduduk merupakan pekerja, di mana jumlah pekerja laki-laki sebesar 71,7 juta dan pekerja perempuan sekitar 46,3 juta.
Menkes Nila mengatakan, kesehatan pekerja perempuan perlu dilindungi karena hampir separuh dari jumlah pekerja di Indonesia adalah pekerja perempuan.
"Pekerja perempuan berperan sebagai subjek dan objek pembangunan kesehatan. Sebagai subjek pembangunan kesehatan, pekerja perempuan merupakan penentu alokasi pangan, penentu budaya konsumsi keluarga, pendidik, perawat, dan pemelihara di dalam keluarga," tutur Menteri Kesehatan, Nila Farid Moeloek, dalam rilis yang diterima Suara.com, Kamis (3/5/2018).
Sebagai objek pembangunan kesehatan, pekerja perempuan rentan mengalami eksploitasi, mempunyai peran ganda, rentan terpapar bahaya di tempat kerja di samping secara alamiah mengalami fase haid, hamil, melahirkan, nifas, dan menyusui. Oleh karena itu, pekerja perempuan memerlukan pengawalan dan perlindungan khusus di bidang kesehatan.
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menegaskan, bahwa seluruh pekerja, khususnya pekerja perempuan, perlu dijaga kesehatannya, karena pekerja yang sehat akan produktif dan hal ini merupakan modal bagi pembangunan nasional.
“Tanpa kesehatan yang baik, pekerja kita tidak akan mampu bersaing dengan tenaga kerja lainnya di era globalisasi saat ini," tambah dia.
Menkes menuturkan bahwa kondisi saat ini, yang mana jumlah angkatan kerja semakin meningkat dan diiringi pertumbuhan industri, akan berdampak terhadap kondisi kesehatan pekerja dan keluarganya. Menkes berpesan agar para pekerja, yang pada umumnya berada pada usia produktif perlu menyadari bahwa mereka adalah pengambil keputusan sekaligus merupakan pendukung ekonomi keluarga, sehingga kesehatan adalah modal dasar yang harus dijaga.
“Bila pekerja perempuan sehat, diharapkan bahwa keluarganya dan masyarakat akan menjadi sehat. Begitu pula sebaliknya. Bila pekerja perempuan sakit, maka tentu akan berdampak buruk pada unit tempat ia bekerja dan juga keluarganya. Hal ini tentu bukan menjadi harapan kita semua," tutup Menkes Nila.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental