Suara.com - Indonesia kembali diguncang teror. Bermula dari kerusuhan narapidana teroris di Mako Brimob, Depok, kemudian berlanjut ledakan bom di Jawa Timur tepatnya di Surabaya dan Sidoarjo.
Pemberitaan mengenai kelompok teroris dan ledakan bertubi-tubi, sudah barang tentu mengganggu anak secara psikologis.
Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan seruan mengenai panduan orangtua dalam berbicara terkait kejahatan terorisme pada anak.
Ada enam poin utama dalam seruan tersebut. Dilansir dari unggahan Kemendikbud, berikut adalah panduan yang sangat berguna bagi orangtua.
1. Cari tahu apa yang anak pahami. Bahas secara singkat apa yang terjadi seperti fakta-fakta yang sudah terkonfirmasi dan ajak anak menghindari isu spekulasi.
2. Hindari anak dari paparan televisi dan media sosial yang sering menampilkan gambar dan adegan mengerikan bagi anak, terutama anak di bawah usia 12 tahun.
3. Identifikasi rasa takut anak yang mungkin berlebihan. Pahami bahwa tiap anak memiliki karakter unik. Jelaskan bahwa kejahatan terorisme sangat jarang namun kewaspadaan tetap diperlukan.
4. Bantu anak mengungkapkan perasaannya terhadap tragedi yang terjadi. Bila ada rasa marah, arahkan pada sasaran yang tepat yaitu pelaku kejahatan. Hindari prasangka pada identitas golongan.
5. Jalani kegiatan keluarga bersama secara normal untuk memberikan rasa nyaman serta tidak tunduk tujuan teroris yang mengganggu kehidupan kita. Kebersamaan dan komunikasi yang rutin penting untuk mendukung anak.
Baca Juga: Kembali Terjadi Ledakan di Polrestabes Surabaya
6. Ajak anak berdiskusi dan mengapresiasi kerja polisi, TNI dan petugas kesehatan yang melindungi, melayani dan membantu saat masa tragedi. Diskusikan lebih banyak tentang sisi kesigapan dan keberanian mereka daripada sisi kejahatan pelaku teror.
Berita Terkait
-
Rizky Billar Ungkap 'Mitos' di Balik Piala Gorgeous Dad, Kode Keras Buat Lesti Kejora?
-
Polda Jatim Sita 11 Buku 'Kiri' dan Anarkisme Tersangka Demo, Benarkah Berisi Paham Terlarang?
-
Mengenang Peristiwa 19 September 1945, Perobekan Bendera di Hotel Yamato
-
11 Buku Pendemo Disita, Dandhy Laksono Kritik: Bukti Polisi Tidak Membaca
-
Sudah Resmi Cerai, Andrew Andika Beberkan Alasan Tak Hadir di Acara Ultah Anak
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025