Suara.com - Semua orang mengalami stres yang terus-menerus dalam kehidupan. Tuntutan profesional dan pribadi, maupun penyakit dan trauma, yang dapat mendatangkan masalah pada kesehatan mental Anda.
Kadang-kadang stres juga dapat berefek pada tubuh Anda yang bisa membuat Anda makin frustrasi dan merasa malu, seperti kuku yang rapuh, jerawat dan rambut rontok.
Jenis rambut rontok yang dihasilkan dari stres fisik dan emosional disebut telogen effluvium, di mana sejumlah besar stres mendorong folikel rambut berada dalam periode istirahat.
Seperti dilansir m.huffipost.com, akibat stres tersebut, rambut mulai rontok, menyebabkan munculnya penipisan, yang bisa lebih menonjol di daerah-daerah tertentu di kulit kepala daripada yang lain.
"Folikel rambut memiliki siklus hidup sendiri, pertumbuhan, transisi, istirahat dan jatuh dari batang rambut," kata Dr. Julia Tzu, dokter kulit bersertifikat ganda dan pendiri dan direktur medis Wall Street Dermatology.
Stres, lanjut dia, dapat mengubah persentase rambut dalam tahap pertumbuhan dan menggesernya ke tahap istirahat, atau telogen.
"Apa yang diketahui adalah bahwa stressor membengkokkan jam dan menggeser rambut ke fase telogen. Tetapi ini tidak selalu menyebabkan kerusakan permanen," ujar Dr. Lauren Ploch, seorang dokter kulit bersertifikat di Dermatologi Georgia dan Pusat Kanker Kulit, yang mengatakan bahwa telogen effluvium tidak selalu menyebabkan kerontokan atau kebotakan permanen.
"Kebotakan lengkap tidak terjadi, kecuali ada proses peradangan yang mendasari seperti alopecia areata, penyakit autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut dan dapat dipicu oleh stres berat," katanya.
Anda tidak akan melihat perbedaan pada kerontokan rambut segera setelah mengalami sesuatu yang membuat Anda stres.
"Telogen effluvium biasanya terjadi dalam tiga bulan pertama setelah peristiwa yang membuat Anda stres," kata Ploch.
Biasanya, kerontokan rambut adalah pertanda bahwa rambut baru tumbuh lagi di dasar rambut yang hilang, sehingga pertumbuhan rambut baru seharusnya terlihat tiga hingga enam bulan setelah rambut rontok awal.
Kapan Anda harus khawatir?
Rata-rata orang kehilangan 50 hingga 100 helai rambut sehari. Ini benar-benar normal, dan dibandingkan dengan jumlah total rambut di kepala Anda (sekitar 150.000). Hilangnya rambut tersebut tidak terlihat, namun akan dianggap masalah ketika jumlahnya mulai berlebihan.
Jika Anda memperhatikan lebih banyak helai rambut dari biasanya ketika Anda menyisir atau mencuci rambut atau jika Anda melihat ketebalan yang berkurang di satu area atau di seluruh kulit kepala Anda, Anda harus menemui dokter, Tzu menyarankan.
Adapun mengapa rambut rontok terjadi selama stres, Ploch mengatakan, pertumbuhan rambut bukan fungsi vital, Anda bisa mengalaminya saat Anda stres.
"Ketika tubuh kita mengalami stres, pada dasarnya ia akan masuk ke mode bertahan hidup dan mengalihkan sumber daya dari fungsi yang tidak penting untuk kehidupan seperti pertumbuhan rambut dan pertumbuhan kuku," kata Ploch.
Berita Terkait
-
Konsumsi Minuman Manis dan Alkohol Bisa Bikin Rambut Rontok, Ini Fakta Bahayanya!
-
Rambut Rontok Bikin Stres? Ini 5 Hair Tonic Rekomendasi yang Mudah Didapat di Warung
-
Rambut Rontok? Konsumsi 8 Makanan Ini untuk Rambut Sehat dan Kuat!
-
5 Rekomendasi Shampo untuk Rambut Rontok di Indomaret, Harga Mulai Rp14 Ribuan
-
5 Rekomendasi Serum untuk Rambut Rontok: Bikin Rambut Kuat, Tebal, dan Sehat!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan