Suara.com - Polemik mengenai susu kental manis kembali menyeruak, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahkan meminta BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) untuk tegas dalam mengatur izin edar produk kental manis yang selama ini dikategorikan sebagai produk susu bernutrisi.
Suratmono, Deputi Pengawasan Pangan Olahan BPOM mengatakan produk kental manis ini penting untuk disosialisasikan, karena banyak persepsi yang keliru di masyarakat dalam mengonsumsinya. Meski demikian produk ini tidak dilarang, hanya saja ia mengingatkan masyarakat agar tepat dalam menggunakannya.
"SKM tidak dilarang, tapi kita harus bijak dalam mengonsumsinya," ujarnya dalam rilis yang diterima di Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Mauizzati Purba selaku Direktur Standarisasi Pangan Olahan, menambahkan bahwa produk kental manis selama ini kerap disamakan dengan produk susu lainnya. Padahal
kental manis merupakan jenis susu yang berbeda dengan susu segar, karena tidak diperuntukan dalam bentuk minuman.
Kental manis hanya diperuntukan sebagai pelengkap sajian. "SKM bukan tidak boleh. Boleh, namun mohon diperhatikan untuk apa penggunaan SKM. Ada hal yang perlu disampaikan agar kita semua mendapatkan manfaat yang baik" tambahnya.
Melalui Surat Edaran tentang Label dan Iklan pada Produk Susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 01.3) pada Mei 2018, BPOM memberikan aturan ketat terkait peredaran susu kental manis, yaitu:
a. Dilarang menampilkan anak-anak berusia di bawah 5 tahun dalam bentuk apapun.
b. Dilarang menggunakan visualisasi bahwa produk Susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 01.3) disetarakan dengan produk susu lain sebagai penambah atau pelengkap
zat gizi. Produk susu lain, antara lain susu sapi/ susu yang dipasteurisasi/susu yang disterilisasi/susu formula/susu pertumbuhan.
c. Dilarang menggunakan visualisasi gambar susu cair dan atau susu dalam gelas serta disajikan dengan cara diseduh untuk dikonsumsi sebagai minuman.
Baca Juga: Tik Tok Diblokir, Warganet Minta Tumblr Dibuka
d. Khusus untuk iklan, dilarang ditayangkan pada jam tayang acara anak-anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit