Suara.com - Kental manis belakangan ini menjadi topik populer setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut bahwa produk ini bukan golongan susu. Padahal di Indonesia sendiri, penggunaan kental manis sebagai minuman susu telah jamak dilakukan masyarakat, terutama golongan menengah ke bawah karena harganya yang murah.
Guru Besar Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Ali Khomsan, menyebut bahwa kandungan gula mendominasi dalam produk kental manis, yakni mencapai 40-50 persen. Sedangkan zat gizi lainnya ada dalam kadar yang sangat rendah.
Penyajian kental manis sebagai minuman susu banyak diberikan pada balita dan anak-anak. Padahal, pada usia tersebut, anak membutuhkan zat gizi maksimal demi menopang tumbuh kembangnya. Lalu, bagaimana efeknya jika terlanjur sering mengonsumsi kental manis sebagai minuman susu?
"Kalau terbiasa makan makanan manis, maka orang akan menghendaki makanan manis terus. Tidak hanya makanan itu saja, tapi akan merasa suatu makanan lainnya kurang manis. Tentu saja kalau berlebihan bisa obesitas dan memicu penyakit kronis seperti diabetes," ujar Prof. Ali ketika dihubungi Suara.com, Rabu (4/7/2018).
Ia menambahkan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan, telah mengeluarkan Permenkes soal pembatasan gula, garam, dan lemak. Untuk itu, konsumsi kental manis sebagai susu merupakan cara yang keliru karena sama saja dengan menambah asupan gula berlebihan ke dalam tubuh.
"Jadi saya sarankan konsumsi sewajarnya, sesuai peruntukkannya dan takarannya. Misalnya kalau untuk jus alpukat, kan biasanya dikasi topping kental manis cokelat untuk menambah rasa, itu tidak masalah. Atau kalau beli martabak diberi kental manis, itu tidak apa-apa. Asal tidak setiap hari dilakukan karena dapat memicu problem kesehatan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental