Suara.com - Menyambut Hari Anak Nasional (HAN) 2018, Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie mengingatkan pentingnya penerapan pola makan sehat sejak kecil.
Menurut BJ Habibie, pemenuhan kebutuhan nutrisi yang seimbang sejak kecil menjadi salah satu faktor kunci agar anak-anak Indonesia bisa tumbuh menjadi orang yang cerdas, kuat dan siap bersaing dengan negara-negara lain.
"Yang pertama itu harus sehat. Sehat itu cukup gizinya, makanannya ada karbohidrat, protein, ada banyak sayur dan yang paling penting banyak minum air. Manusia yang banyak minum air, sampai seperti eyang ini, 82 tahun, otaknya terus bekerja. Karena badan kita ini sebagian besar terdiri dari air, yang juga dibutuhkan otak," kata Habibie dalam acara yang dihelat The Habibie Center di Perpustakaan Habibie & Ainun, di Jakarta, Selasa (17/7/2018).
Selain pemerintah, BJ Habibie melanjutkan, masyarakat juga bisa ikut berperan dengan menyebarkan informasi dan pengetahuan tentang pentingnya gizi. Penyebaran bisa dilakukan dari mulut ke mulut, pada kelompok diskusi maupun di berbagai media sosial sehingga masyarakat yang minim informasi menjadi lebih tahu, mengerti dan melek gizi.
Menurut BJ Habibie, peran berbagai pihak, termasuk pihak-pihak swasta juga sangat penting untuk ikut peduli dan ambil bagian dalam mengentaskan masalah gizi yang terjadi di Indonesia.
"Bangsa yang maju adalah yang bisa melahirkan anak bangsa yang sehat dan cerdas. Untuk itu, mari
bersama-sama kita peduli akan nasib bangsa kita ke depan. Ini bisa di mulai dengan memperbaiki gizi
dan kesehatan anak bangsa, karena setiap anak Indonesia harus memiliki akses terhadap kemajuan
untuk dapat mewujudkan impian mereka dan ikut memajukan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Dalam acara yang juga dihadiri oleh anak-anak Sekolah Dasar (SD) ini, BJ Habibie juga mengingatkan betapa pentingnya pendidikan dan pembudayaan untuk kualitas hidup seorang anak yang lebih baik.
Menurutnya, tak hanya sekadar bisa membaca, menulis atau berhitung, tapi seorang anak juga harus memiliki pengetahuan agama, sosial dan budaya yang akan menentukan perilakunya kelak.
"Tapi yang tidak kalah dari pendidikan adalah pembudayaan. Pembudayaan itu pengaruh dari agamanya dan budayanya. Bagaimana dia menghadapi masyarakat, mendapatkan informasi terbaru tentang dunia. Itu semua harus ada dalam anak-anak mulai sedini mungkin," kata BJ Habibie.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja