Suara.com - Tingkat kesuburan perempuan sangat bervariasi. Ini sekaligus menjadi suatu jawaban, mengapa ada perempuan yang mudah hamil namun ada yang harus berjuang dan terpaksa mengambil pilihan alternatif.
Tetapi, apakah bisa seorang perempuan yang tengah hamil ternyata hamil lagi? Nyatanya, perempuan bisa saja hamil ketika mereka sedang mengandung bayi.
Fenomena ini dikenal sebagai superfetation dan sangat jarang, namun tetap saja mungkin terjadi. Paparannya secara teknis: bisa terjadi ketika sebuah sel telur perempuan dibuahi oleh sperma, sementara ada satu lagi sel telur lain yang sudah dibuahi dan tumbuh di dalam rahim. Secara biologis, kondisi ini tidak seharusnya terjadi.
"Hormon kehamilan biasanya mematikan sistem kesuburan perempuan, membuat perempuan tidak mungkin untuk berovulasi selama kehamilan. Inilah sebabnya mengapa fenomena superfetation sangat luar biasa," kata Connie Hedmark, seorang ahli kebidanan asal Michigan, Amerika Serikat kepada BabyCentre.
Tim peneliti dalam superfetation pun hanya mampu menemukan sekitar 10 kasus di seluruh dunia. Namun mungkin saja, kata peneliti beberapa kasus superfetation menyerupai kehamilan kembar.
Lalu, apa yang terjadi dengan bayi-bayi ini saat dilahirkan? Bayi biasanya akan lahir pada saat yang sama, tetapi dengan ukuran dan usia yang berbeda.
Julia Grovenburg asal Arkansas adalah seorang perempuan yang mengalami fenomena superfetation. Dia dan suaminya, Todd Grovenburg sempat merasa putus asa saat belum juga mengandung, hingga kemudian Julia dinyatakan hamil. Namun sekitar dua setengah minggu kemudian, Julia kembali mengandung jabang bayi yang lain. Peluang kejadian tersebut hanya satu dari jutaan.
Julia melahirkan kedua buah hatinya pada saat bersamaan melalui operasi caesar dan lahirlah dua anak, Jillian dan Hudson yang tidak terhitung sebagai anak kembar.
Lalu, siapa lagi perempuan yang bisa mengalami kejadian langka ini?
Baca Juga: TGB Akhirnya Keluar dari Partai Demokrat
Menurut para ahli, perempuan yang menerima perawatan hormon untuk meningkatkan kesuburan mereka selama in vitro fertilization atau IVF adalah yang paling mungkin terhadap superfetation, karena indung telur mereka dirangsang untuk mempersiapkan bayi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis