Suara.com - Doyan makan sushi memang ada manfaatnya bagi kesehatan. Ini dikarenakan makanan ini tak hanya lezat, tapi juga kaya gizi.
Tak heran bila sushi banyak digemari dan menjadi salah satu makanan yang populer hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Barbie Boules, pakar diet dari Illinois, Amerika Serikat, menyebut sushi sejatinya adalah pilihan makanan yang sehat.
"Sushi, yang sebagian besar terdiri dari rumput laut, nasi, sayuran, dan ikan adalah pilihan makanan yang sehat," kata Boules, dikutip dari Women's Health Mag.
Muncul pertanyaan, adakah sebenarnya porsi aman untuk sushi? Bagaimana jika kita mengonsumsinya hampir setiap hari? Apa risiko keracunan merkuri meningkat dengan makan sushi?
Claire Martin, R.D., co-founder dari Being Healthfull mengatakan, bahwa merkuri memang kerap menjadi masalah ketika berbicara tentang masakan olahan ikan.
Keracunan merkuri sendiri dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, gangguan perkembangan, kerusakan otak, dan bahkan kegagalan organ. Namun ia memastikan bahwa tidak semua ikan yang digunakan untuk sushi mengandung merkuri.
"Semakin tinggi posisi ikan pada rantai makanan, semakin besar kemungkinannya mengandung merkuri, yang akan tinggal di tubuh begitu ikan mencernanya," katanya.
Jadi ikan besar yang memakan ikan yang lebih kecil, seperti ikan todak, tuna, ikan bass, dan mackerel adalah contoh ikan yang cenderung memiliki tingkat merkuri lebih tinggi.
Baca Juga: Relawan Jokowi: Pembatasan Kekuasaan Pilar Demokrasi
Karena itu, Martin menyarankan agar Anda bisa memoderasi konsumsi jenis ikan ini di sashimi, nigiri atau lainnya.
"Saya sendiri tidak akan makan ikan ini lebih dari dua kali seminggu," tambah Martin.
Di sisi lain, Martin mengatakan maki sushi sering dibuat dari makanan laut yang jauh lebih rendah kandungan merkuri. Maki sushi dibuat dari salmon, kepiting, udang, dan belut sehingga bisa dikonsumsi lebih sering.
Untuk mengimbangi nutrisi Anda sekaligus mengurangi risiko merkuri, Boules merekomendasikan Anda untuk memesan sushi dengan memilih satu gulung yang berisi lima potong dengan ikan mentah rendah merkuri seperti salmon, lalu mengisi dengan pilihan sayuran atau udang dan kepiting yang dimasak.
Khusus untuk ibu hamil, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat merekomendasikan agar mereka menghindari semua jenis ikan mentah. Selain berisiko keracunan merkuri, berbagai penyakit bawaan makanan juga dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan pertumbuhan janin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah