Suara.com - Konsumsi tiga porsi produk susu setiap hari seperti keju dan mentega ternyata mendatangkan manfaat baik bagi kesehatan jantung. Ya, temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet ini memang bertentangan dengan rekomendasi diet yang menyarankan agar seseorang menghindari produk susu tinggi lemak.
Namun para peneliti dari Population Health Research Institute of McMaster University, Hamilton, Kanada menemukan bahwa konsumsi tiga porsi produk susu seperti susu atau yogurt tinggi lemak sebesar 244 gr, potongan keju sebesar 15 gr dan satu sendok teh mentega dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
Dr. Mahshid Dehghan, peneliti utama studi ini mengatakan bahwa produk susu tinggi lemak memiliki khasiat untuk mencegah penyakit kardiovaskular terutama pada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana konsumsi susu mereka masih jauh di bawah negara maju.
Untuk mendapatkan temuan ini, Dr Mahshid Dehghan dan tim melakukan analisa sebanyak 136.384 responden berusia antara 35 hingga 70 tahun dalam studi Prospective Urban Rural Epidemiological (PURE).
Pada awal penelitian, para responden diminta mengisi kuesioner tentang pola diet mereka. Sembilan tahun kemudian, peneliti kembali mengunjungi mereka dan menemukan 6.796 responden telah meninggal, dan 5.855 lainnya terkena serangan jantung.
Peneliti pun membagi para responden dalam empat kategori, pertama mereka yang mengonsumsi lebih dari dua porsi susu per hari; kedua hanya mengonsumsi satu sampai dua porsi sehari; ketiga hanya mengonsumsi satu produk susu sehari; dan kelompok terakhir tidak mengonsumsi susu.
Dari segi kawasan, peneliti menemukan konsumsi susu di Amerika Utara dan Eropa rata-rata mencapai 368 gr per hari, atau lebih dari empat porsi. Sebaliknya, responden di Asia Tenggara tergolong mengonsumsi produk susu dalam jumlah paling sedikit yakni 37 gr per hari.
"Mereka yang mengonsumsi susu yang paling banyak lemak yakni rata-rata 3,2 porsi per hari memiliki tingkat kematian yang lebih rendah sebesar 3,3 persen dan risiko 3,7 persen lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular," ujar Mahshid Dehghan.
Sementara responden yang mengonsumsi susu kurang dari 0,5 porsi susu sehari berisiko mengalami kematian lebih dini sebesar 44,4 persen, dan berisiko mengidap penyakit kardiovaskular lebih tinggi sebesar 5 persen.
Baca Juga: Model Penderita Down Syndrome Tampil di New York Fashion Week
Namun, Mahshid Dehghan menekankan karena penelitian ini bersifat observasional, ia dan tim tidak dapat membuktikan alasan mengapa mengonsumsi susu dapat mencegah penyakit jantung atau menurunkan risiko seseorang meninggal. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjawab kaitan dua variabel ini.
"Kami menyadari bahwa anggapan lemak jenuh yang sepenuhnya berbahaya bagi kesehatan kardiovaskular mungkin perlu ditinjau kembali. Kandungan yang ditemukan dalam produk susu, seperti asam amino tertentu, vitamin K1 dan K2, kalsium, magnesium, potasium dan beberapa probiotik lainnya terbukti membawa manfaat baik bagi sistem kardiovaskular," tambah dia.
Emer Delaney, seorang ahli gizi berkualifikasi dan juru bicara Asosiasi Diet di Inggris turut mengomentari hasil penelitian ini. Menurut dia studi ini sangat menarik karena mendukung penggunaan produk susu berlemak dalam mencegah penyakit kardiovaskular. Namun menurut dia perlu penelitian lanjutan sebelum mengubah rekomendasi diet yang telah ditetapkan sebelumnya.
"Hal yang harus menjadi pertimbangan adalah poduk tinggi lemak tergolong tinggi kalori, hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan jika dikonsumsi berlebihan. Konsumsi dua hingga tiga porsi makanan kaya kalsium sehari adalah rekomendasi untuk orang dewasa yang sehat," tandas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar