Suara.com - Jangan biarkan penyakit Anda menularkan hewan peliharaan, karena ada sejumlah penyakit yang mudah menyerang manusia yang kemudian menularkannya pada hewan lewat udara, sentuhan dll.
Penyakit yang umum menyerang manusia disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, parasit, jamur, dan mikroorganisme lainnya seperti dilansir Hello Sehat.
Penyakit-penyakit ini bisa menular lewat udara, sentuhan, dan juga lewat partikel air/cairan yang berasal dari tubuh seperti ludah, air kencing, feses, dahak, air liur, dan darah.
Interaksi yang Anda lakukan dengan peliharaan saat Anda sakit bisa menyebabkan hewan peliharaan sakit juga. Dalam dunia medis, penularan infeksi dari manusia ke hewan disebut dengan reverse zoonosis.
Selain di rumah, kasus penularan penyakit dari manusia ke hewan juga rentan terjadi di taman margasatwa, kebun binatang, tempat adopsi hewan, hingga pusat penangkaran hewan liar.
Jenis penyakit yang paling umum ditularkan dari manusia ke hewan umumnya adalah infeksi bakteri, seperti MRSA (infeksi bakteri yang resisten antibiotik), TBC, dan infeksi parasit Giardia duodenalis, khususnya pada anjing. Infeksi TB dari manusia bahkan bisa menular pada gajah.
Sementara itu, kucing khususnya dilaporkan berisiko tertular infeksi influenza dari majikan yang sudah telanjur kena flu biasa atau flu burung (H1N1). Komplikasi flu H1N1 pada kucing dapat berisiko menyebabkan pneumonia yang mematikan.
Namun dari semua hewan, gorila dan simpanse mungkin adalah kelompok hewan yang paling rentan terhadap penularan penyakit dari manusia.
Pasalnya, dua hewan primata ini memiliki susunan genetik dan fisiologis yang serupa bahkan hampir identik dengan manusia. Gorila dan simpanse diketahui rentan terhadap sejumlah penyakit manusia, seperti campak, pneumonia, influenza, serta berbagai infeksi virus, bakteri, dan parasit umum lainnya.
Baca Juga: Napi Teror Bom Pengadilan Negeri Serang karena Sakit Hati
Uniknya, hewan-hewan yang tertular penyakit tertentu akan menampakkan gejala penyakit yang sama dengan manusia. Misalnya saja kasus seekor anjing Yorkshire terrier yang tertular TBC dari majikannya.
Anjing berusia tiga tahun tersebut mengalami tanda dan gejala TBC umum seperti penurunan nafsu makan yang berujung anoreksia, muntah-muntah, dan hingga masalah pernapasan seperti batuk terus-menerus.
Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan penyakit dari manusia ke hewan?
Hewan peliharaan sakit berpotensi menjadi perantara penyebaran penyakit yang makin meluas.
Namun risiko ini bisa dicegah dengan menjaga kebersihan diri sendiri saat sakit (misalnya, menutup mulut saat batuk atau bersin, dan tidak membuang ludah sembarangan), meminimalisir kontak langsung baik dengan sesama manusia maupun hewan saat sakit, dan menjaga kebersihan serta kesehatan binatang peliharaan di rumah.
Selalu cuci tangan pakai sabun dan air mengalir ketika berinteraksi dengan hewan, baik itu sebelum dan setelah menyentuh mereka, setelah membersihkan feses dan kandangnya, juga sebelum dan setelah memberi makan.
Jangan lupa juga untuk rutin mendapatkan vaksin penyakit baik untuk diri sendiri dan anggota keluarga di rumah serta vaksin khusus untuk hewan peliharaan di dokter hewan terdekat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan