Suara.com - Hampir separuh atau sebanyak 48,9 persen ibu hamil di Indonesia menderita anemia atau kekurangan darah, demikian hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018.
Berdasarkan data Riskesdas 2018 yang dirilis di Jakarta, Jumat (2/11/2018), persentase ibu hamil yang mengalami anemia tersebut meningkat dibandingkan hasil Riskesdas tahun 2013 yaitu sebesar 37,1 persen.
Dari data tahun 2018, jumlah ibu hamil yang mengalami anemia paling banyak pada usia 15-24 tahun sebesar 84,6 persen, usia 25-34 tahun sebesar 33,7 persen, usia 35-44 tahun sebesar 33,6 persen, dan usia 45-54 tahun sebesar 24 persen.
Sementara data perempuan usia subur yang mengalami kekurangan energi kronis justru menunjukkan tren positif dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Proporsi risiko kurang energi kronis pada perempuan usia subur menurun dibanding tahun 2013, dari 24,2 persen pada perempuan usia subur yang hamil di 2013 menjadi 17,3 persen di 2018. Selain itu untuk perempuan usia subur tidak hamil 20,8 persen di 2013 menurun jadi 14,5 persen pada 2018.
Prevalensi anemia dan risiko kurang energi kronis pada perempuan usia subur tersebut sangat memengaruhi kondisi kesehatan anak pada saat dilahirkan.
Kedua hal tersebut termasuk beberapa hal yang berpotensi membuat terjadinya kekerdilan pada anak dilihat dari berat dan tinggi badan saat lahir. Proporsi berat badan lahir bayi secara ideal ialah tidak kurang dari 2.500 gram dan tinggi tidak kurang dari 48 centimeter.
Berdasarkan Riskesdas 2018, proporsi bayi yang lahir dengan berat badan di bawah 2.500 gram pada anak umur 0-59 bulan mencapai 6,2 persen.
Angka tersebut telah melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019 yang ditargetkan turun sampai 8 persen.
Namun perlu diketahui angka 6,2 persen tersebut didapat dari 56,6 persen bayi usia 0-59 bulan yang memiliki buku catatan Kesehatan Ibu Anak (KIA).
Data Riskesdas 2018 juga menunjukkan bayi dengan proporsi berat badan lahir di antara 2.500-3.999 gram sudah mencapai 90,1 persen.
Sementara itu data bayi lahir dengan tinggi badan di bawah ideal, yakni di bawah 48 centimeter, sedikit meningkat dibandingkan lima tahun lalu. Yaitu 20,2 persen pada 2013, meningkat menjadi 22,7 persen pada 2018.
Jika merunut lagi pada masa pertumbuhan anak sejak baru lahir hingga usia lima tahun, angka kekerdilan atau status gizi sangat pendek dan pendek turun dari 37,2 persen di 2013, menjadi 30,8 persen pada 2018. (Antara)
Berita Terkait
-
Bikin Bumil Sakit Hati, Habib Usman Suami Kartika Putri Sebut Ngidam Tipu Daya Setan
-
Nino Fernandez Disindir soal Anak, Steffi Zamora Ngamuk: Jangan Termakan Gosip!
-
Kisah Ngidam Zaskia Sungkar di Trimester Pertama, Mangga Muda Dini Hari Jadi Penakluk Rasa Mual
-
Justin Bieber Unggah Foto dengan Perempuan Hamil, Hailey Mengandung Aka Kedua?
-
Mual Parah di Kehamilan ke-2, Zaskia Sungkar Temukan 'Obat' Ajaib
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental