Suara.com - Pindah ke negara baru bukan hanya membuat kita harus menyesuaikan diri dengan budaya dan kebiasaan setempat, tapi bakteri di usus pun harus ikut menyesuaikan diri. Hal ini diungkapkan peneliti di University of Minnesita yang menganalisis imigran asal Cina dan Thailand yang pindah ke Amerika Serikat.
Menurut temuan, semakin lama imigran menghabiskan waktu di Amerika Serikat, semakin sedikit ragam bakteri baik di saluran cerna mereka. Hal ini turut mempengaruhi risiko obesitas pada imigran yang dianalisis.
"Usus manusia adalah rumah bagi ratusan spesies bakteri berbeda. Selain mengurai makanan, kumpulam bakteri baik dapat membantu tubuh melawan dan mencegah penyakit. Itu sebabnya, ketika jumlah bakteri berkurang, maka risiko penyakit semakin meningkat," ujar peneliti.
Peneliti menyebutkan bahwa beberapa faktor dapat menurunkam jumlah bakteri baik seperti antibiotik, stres, perubahan pola makan yang pada gilirannya dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap kondisi seperti obesitas atau penyakit saluran cerna.
Untuk mengarah pada studi ini, peneliti membandingkan 514 perempuan sehat yang lahir di China dan Thailand kemudian pindah ke Amerika Serikat. Temuan menunjukkan bahwa perubahan mikrobioma usus membuat para responden mengalami pertambahan berat badan selama studi.
Peneliti juga menemukan bahwa orang dari masing-masing negara memiliki jenis bakteri yang berbeda. Penduduk di Amerika dan Eropa, misalnya, lebih banyak memiliki bakteri Bacteroides yang unggul dalam mencerna lemak dan protein hewani. Sementara penduduk di kawasan Asia, Australia, dan Afrika, cenderung lebih banyak memiliki bakteri Prevotella dalam ususnya yang unggul dalam mencerna serat.
"Ketika mereka yang berada di Asia pindah ke kawasan Amerika atau Eropa, maka populasi bakteri Prevotella berkurang yang membuat kemampuan dalam mencerna serat berkurang," tandas peneliti.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!