Suara.com - Menjamurnya kedai kopi, yang tak lagi berada di dalam mal tapi sampai merambah ke pinggir jalan, membuat minuman kopi mulai dinikmati oleh semua kalangan, termasuk anak usia SD. Amankah?
Meski pahit, kopi memang menimbulkan adiksi. Diklaim mampu meningkatkan konsentrasi dan energi, tapi kopi pun memiliki efek samping, seperti diare, sakit perut, sulit tidur, dan kegelisahan. Ini efek samping pada orang dewasa. Pada anak-anak, dampak minum kopi bisa memengaruhi pertumbuhan dan kesehatan dalam jangka panjang. Inilah beberapa alasan kenapa kopi sebaiknya tidak diberikan pada anak hingga ia berusia 18 tahun.
Kopi membuat anak insomnia
Padahal, anak usia balita hingga 12 tahun membutuhkan tidur setidaknya 11 jam sehari. Sedangkan remaja usia 12 hingga 18 tahun harus tidur kira-kira 10 jam sehari. Waktu tidur ini dibutuhkan supaya setiap fungsi tubuh bekerja dengan baik.
Jika anak minum kopi, kafein masih tersimpan di dalam tubuh anak hingga 8 jam sesudahnya. Ketika waktu tidur tiba, anak pun masih tetap terjaga dan belum merasakan dorongan untuk beristirahat. Hal ini tentu membuat jam tidur mereka terganggu, padahal anak harus bangun pagi untuk bersiap ke sekolah.
Kopi memicu hiperaktivitas
Bagi orang dewasa, efek kopi dalam menambah energi bisa menjadi hal yang sangat membantu untuk menjalankan pekerjaan sehari-hari. Akan tetapi, pada anak-anak yang minum kopi, efek ini justru akan membuat anak menunjukkan perilaku yang gelisah, tidak bisa konsentrasi, dan hiperaktif. Ini karena anak lebih rentan terhadap efek kafein daripada orang dewasa.
Anak-anak juga cenderung masih sulit mengendalikan diri. Akibatnya, kalau anak-anak minum kopi dan mereka harus duduk berkonsentrasi mendengarkan pelajaran di kelas seharian, mereka pun akan menunjukkan perilaku yang hiperaktif.
Kafein mengganggu penyerapan kalsium
Kopi mengandung kafein yang bersifat diuretik, yaitu memicu produksi air seni. Semakin cepat air seni atau urin dikeluarkan oleh ginjal, semakin banyak pula kalsium yang belum diserap tubuh ikut terbuang. Padahal, kalsium sangat dibutuhkan oleh anak-anak untuk membentuk tulang dan gigi yang kuat. Kurang kalsium berisiko menghambat pertumbuhan anak dan menyebabkan masalah seperti gigi berlubang.
Kopi akan mengurangi selera makan
Setelah minum kopi, orang cenderung kehilangan selera makan. Itu sebabnya kopi sering dikonsumsi oleh mereka yang sedang diet. Tapi pada anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, kehilangan selera makan berarti kehilangan berbagai asupan gizi yang didapat dari makanan.
Selain itu, kopi juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan pada anak dengan gejala mual atau sakit perut. Hal ini juga akan membuat anak semakin tidak berselera makan.
Baca Juga: Lee Jong Suk Dideportasi, Ini Pelajaran untuk Para Traveler
Kafein menimbulkan ketergantungan
Kafein menimbulkan adiksi atau ketergantungan. Lama-kelamaan, anak harus minum lebih banyak kopi untuk memuaskan ketergantungannya. Terlalu banyak minum kopi, berisiko menyebabkan berbagai gangguan dalam jangka panjang seperti penyakit jantung atau kerusakan saraf. Risiko ini semakin tinggi jika kebiasaan minum kopi sudah dimulai sejak dini. Dan efek kopi ini tak hanya berlaku pada kopi hitam saja, tapi juga berbagai jenis minuman berbahan dasar kopi seperti kopi susu, cappuccino, frappuccino, latte, dan sejenisnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar