Suara.com - Gaya hidup sedentari alias malas dan kurang bergerak menjadi pemicu datangnya beragam penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Untuk itu, Anda harus membiasakan diri untuk tetap aktif bergerak meskipun sedang bekerja di kantor.
Bagaimana caranya? Mudah kok, cukup lakukan beberapa hal berikut ini:
1. Meja berdiri
Kerja dengan meja berdiri menjadi salah satu cara mudah aktif bergerak di kantor. Jika di kantor tidak menyediakan meja berdiri, maka kamu harus secara sadar berdiri setelah duduk 30 menit. Ini agar peredaran menjadi lancar sehingga tidak mengalami keram atau nyeri pada kaki.
2. Jangan lupa peregangan
Saat mulai terasa capai, kamu mungkin bisa mengambil air atau membuat kopi atau teh. Peregangan penting untuk tetap aktif bergerak di kantor.
3. Jalan kaki beli makan siang
Beli makan siang dengan berjalan bisa jadi ide bagus untuk tetap aktif bergerak di kantor. Ajak rekan sekantor, bisa jadi ini membuat hubungan pertemanan kalian semakin dekat.
4. Minimalkan chatting
Baca Juga: Blanko e-KTP Bisa Dibeli di Pasar, Mendagri Bantah
Menghampiri rekan kerja dan meminimalkan chatting baik untuk tetap aktif bergerak di kantor. Lumayan bisa berjalan beberapa langkah ke mejanya.
5. Pilih kamar mandi jauh
Ide ini terlihat cukup menarik. Jika tidak kebelet, cobalah untuk pergi ke toilet yang letaknya jauh dari lantai tempatmu bekerja.
Nah, ingin tahu lebih banyak tips untuk tetap aktif bergerak di kantor? Simak di HiMedik ya!
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!