Suara.com - Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa DKI Jakarta kini menempati peringkat pertama sebagai kota dengan prevalensi diabetes melitus tertinggi di Indonesia.
Dibandingkan dengan data tahun 2013, persentase prevalensi diabetes melitus di Jakarta meningkat sebesar 0,9 persen dalam kurun waktu lima tahun dari 2,5 persen menjadi 3,4 persen.
Disampaikan peneliti dari IMERI FKUI, dr. Dicky Levenus Tahapary, SpPD-KEMD, Ph.D., tingginya angka diabetes di Jakarta disebabkan oleh dua faktor. Pertama karena pola hidup tidak sehat yang dilakukan mayoritas penduduk Jakarta.
Kedua, tingginya prevalensi diabetes di Jakarta juga bisa dipicu karena program deteksi dini diabetes sudah cukup baik di Puskesmas di Jakarta. Meski demikian, peningkatan deteksi dini ini baru menyasar 30 persen penduduk Jakarta.
"Penyebabnya bisa dari faktor dokter, atau masyarakat yang malas kontrol rutin. Memang tantangan yang paling susah adalah mengubah gaya hidup meskipun pasien sudah minum obat teratur," ujar dr Dicky dalam 'Cities Changing Diabetes' di area CFD Jakarta, Minggu (9/12/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Catur Laswanto, Asisten Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengakui bahwa saat ini kesadaran penduduk Jakarta untuk datang ke Posbindu masih rendah. Di sisi lain, gaya hidup masyarakat Jakarta termasuk berisiko tinggi terkena diabetes. Terbukti 60 persen penderita diabetes di Jakarta dilaporkan memiliki obesitas sentral.
"Orang Jakarta banyak yang mengalami kegemukan. Ada kecenderungan, orang daerah yang datang ke Jakarta akan bertambah gemuk. Kita pernah membandingkan orang Kupang yang ke Jakarta, ternyata mengalami penambahan lingkar perut setengah sentimeter setiap tahun," imbuh Catur.
Pemerintah Jakarta, menurut Catur, tengah gencar menghidupkan budaya olahraga. Misalnya melalui banyak perlombaan di tingkat kelurahan dan kecamatan, yang tidak sekadar mengejar prestasi namun lebih untuk menggerakan masayarakat.
Untuk menjaring lebih banyak penderita diabetes yang belum terdiagnosis, dr. Widyastuti, MKM, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, pihaknya sudah membuat program Dasa Wisma.
Baca Juga: Dikabarkan Gelar Resepsi Pernikahan Hari Ini, Lindswell Kwok Banjir Selamat
"Satu petugas kesehatan bertanggungjawab pada 10 rumah tangga sehingga setiap ada warga yang prediabetes atau memiliki diabetes, dapat dipantau," tambah dr Widyastuti.
Selain itu, salah satu inovasi yang dilakukan adalah bekerja sama dengan Kedutaan Denmark, FKUI, PERKENI dan Novo Nordisk, meluncurkan program Cities Changing Diabetes. Salah satu tujuan program Cities Changing Diabetes adalah pemetaan diabetes di Jakarta dan mengadakan rencana aksinya yang sesuai untuk masyarakat DKI Jakarta.
"Ada beberapa penguatan yang akan kita bangun. Pertama pemetaan untuk mengidentifikasi penyebab diabetes di Indonesia tinggi. Setelah pemetaan itu ada aksi, bisa berupa penguatan pencatatan lebih bagus. Harapannya bisa jadi barometer untuk membentuk intervensi sehingga bisa diduplikasi di kota lain," kata dia.
Jakarta menjadi kota ke-17 di antara kota-kota besar lain di dunia yang mengikuti program Cities Changing Diabetes. Jakarta terpilih karena prevalensi diabetes di Jakarta melonjak tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja