Suara.com - Kenali Gejala Andropause, Saat Lelaki Mengalami Fase Perubahan Hormon
Menopause tidak hanya terjadi pada perempuan. Lelaki juga mengalami fase perubahan hormon dan fisik yang disebut sebagai andropause.
Dikutip Himedik dari Medical Daily, pakar medis mengatakan andropause terjadi saat lelaki mengalami penurunan kadar hormon testosteron. Meski mirip dengan menopause perempuan, pakar mengatakan ada beberapa perbedaan antara andropause dan menopause.
Saat mencapai usia 30 tahun, diperkirakan lelaki mengalami penurunan testosteron secara alami sekitar satu persen per tahun. Jadi penurunannya cukup bertahap dibandingkan dengan wanita di mana produksi hormon merosot dalam periode waktu yang singkat.
Seperti yang kita ketahui, wanita mengalami perubahan signifikan lainnya selama menopause ketika tubuh mereka berhenti berovulasi. Di sisi lain, andropause tidak membuat lelaki berhenti memproduksi sperma.
Jim Hotaling, seorang ahli urologi dan ahli kesehatan lelaki di University of Utah Health Care mencatat, perubahan hormon pada lelaki pun tidak separah yang terjadi pada wanita.
"Ini adalah penurunan yang sangat bertahap dan pada beberapa titik, itu menurun ke gejala dan di situlah saya pikir ada beberapa kemiripan dengan menopause," jelasnya.
Beberapa gejala yang termasuk dalam andropause adalah dorongan seks berkurang, tulang lebih lemah, kekuatan otot berkurang, lemak tubuh meningkat, frekuensi ereksi berkurang, hilangnya rambut pada tubuh, dan testis menyusut.
Beberapa lelaki mungkin juga mengalami berkurangnya rasa percaya diri, kehilangan ingatan, depresi, masalah tidur, kelelahan, mudah marah, dan masalah konsentrasi.
Baca Juga: Bripda Puput, Calon Istri Ahok Resmi Mundur dari Polri
Diperkirakan empat hingga lima juta lelaki di Amerika menderita gejala yang terkait dengan kadar testosteron yang rendah. Sayangnya, hanya lima persen dari mereka yang benar-benar mendapat perawatan.
Hotaling menjelaskan bahwa pasien hanya dirawat jika mereka menunjukkan gejala kadar testosteron rendah, yang diketahui melalui bantuan tes darah.
Perawatan biasanya melibatkan terapi penggantian testosteron. "Ada obat lain yang bisa kita gunakan. Kelemahan pengganti testosteron adalah itu akan membuat lelaki mandul," katanya.
"Kebanyakan lelaki tidak. Tapi kita bisa menggunakan obat lain untuk benar-benar meningkatkan testosteron dan menjaga kesuburan lelaki," lanjutnya.
Ingatlah bahwa tidak semua orang memerlukan terapi hormon karena gejalanya terlalu ringan atau mudah ditangani dalam beberapa kasus.
Pastikan kamu mencari bimbingan dari tim medis dan menghindari suplemen herbal yang mungkin tidak membantu atau bahkan meningkatkan risiko kanker prostat. (Himedik/Yuliana Sere)
Tag
Berita Terkait
-
3 Gaya Rambut Lelaki Ini Diprediksi Ngetren di 2019, Mana Pilihanmu?
-
Dianggap Makhluk Kuat, Lelaki Lebih Tak Tahan Sakit Dibanding Perempuan
-
Lima Tanda Ketidakseimbangan Hormon pada Perempuan, Jangan Abaikan!
-
Lelaki dengan Zodiak Ini Disebut Romantis, Benarkah?
-
Empat Hormon Penting Buat Lelaki, Cari Tahu Cara Meningkatkannya
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?