Suara.com - Punya resolusi menjadi lelaki yang lebih gentleman? Tidak sulit, kok, mewujudkannya. Elizabeth Santosa, Psikolog & Sexpert Supreme Premium Condoms dalam siaran persnya, mengatakan ada empat hormon yang dapat membantu lelaki menjadi lebih gentleman. Penasaran apa saja? Berikut ulasannya
1. Dopamin
Untuk menjadi seorang gentleman yang memiliki gairah dan energi, perempuan yang akrab disapa Lizzy ini mengatakan Anda perlu meningkatkan kadar hormon dopamin dalam tubuh. Lelaki yang memiliki kadar dopamin rendah, menurut Lizzy, kurang antusias dalam menjalani hidup dan cenderung cepat bosan serta monoton dalam rutinitasnya.
"Tingkatkan dopamin dengan berani mengambil berbagai tantangan baru dalam hidup dan eksplor lebih banyak hal lagi di tahun depan. Anda bisa jadwalkan liburan yang menantang di tahun depan," ujar Lizzy.
2. Serotonin
Lizzy mengatakan bahwa seorang gentleman adalah lelaki yang berani dan penuh percaya diri. Tingkat kepercayaan diri seorang lelaki ditentukan oleh hormon serotonin yang berperan penting untuk membuat dirinya merasa bernilai. Lelaki yang memiliki kadar hormon serotonin rendah, akan merasa kesepian, tidak percaya diri, stres, dan depresi, sehingga penuh pikiran negatif terhadap diri sendiri.
"Yup, dengan senantiasa bersyukur dan lebih banyak membantu orang lain akan membuat Anda lebih percaya diri dan menghargai diri sendiri," kata dia.
3. Oksitosin
Berbicara tentang cinta, seorang gentleman, kata Lizzy, adalah mereka yang memiliki hubungan erat dengan pasangannya dan mampu membuat pasangannya merasa nyaman. Lelaki yang mampu membangun koneksi kuat dengan pasangannya adalah mereka yang memiliki kadar hormon oksitosin yang tinggi. Sebaliknya, lelaki yang memiliki kadar hormon oksitosin rendah umumnya sering merendahkan orang lain dan sulit membangun koneksi dengan pasangan.
"Tingkatkan kadar oksitosin dengan cara perbanyak frekuensi bercinta," kata dia.
4.Endorphin
Lelaki yang gentleman umumnya memiliki daya tahan yang tinggi sehingga membuatnya memiliki performa bagus di atas ranjang. Hal ini, menurut dia, ditentukan oleh hormon endorphin yang juga sering disebut sebagai morphin alami dalam tubuh. Lelaki dengan endorphin rendah umumnya mudah mengeluh dan memiliki sistem imun yang lemah serta rentan terhadap stres dan depresi.
"Tingkatkan daya tahan tubuh dengan meningkatkan frekuensi olahraga di tahun mendatang," tandas Lizzy.
Baca Juga: Angka Kecelakaan di Jakarta Meningkat, Ini Rinciannya
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR