Suara.com - Ratusan sepatu anak-anak dipajang di tangga aula gedung tempat acara amal. Pemandangan tersebut disajikan untuk meningkatkan kesadaran mengenai banyaknya kasus bunuh diri anak di Inggris.
Badan amal di Liverpool, Chasing the Stigma, menyusun visualisasi tragis itu bekerja sama dengan Radio City Talk dan badan amal kesehatan mental Papyrus serta Oscar Phillips Foundation.
Chasing the Stigma sendiri mempunyai tujuan utama menghilangkan stigma terhadap penyakit mental.
Kampanye dalam acara amal ini bertepatan dengan Minggu Kesehatan Mental Anak, yang berlangsung pada 4 - 10 Februari 2019.
Dikutip dari The Independent, Jumat (8/2/2019), sebanyak 226 pasang sepatu di tangga St George's Hall, Kota Liverpool itu mewakili banyaknya nyawa anak yang melayang akibat bunuh diri pada 2017.
''Data statistik itu benar-benar memilukan, tapi banyak orang tak menyadari jumlah itu atau tidak tahu bahwa anak-anak muda itu bahkan tak pulang ke rumahnya,'' ucap Jake Mills, pendiri Chasing the Stigma.
''Di balik tiap angka korban jiwa itu, terdapat nyawa yang hilang secara tragis. Kami ingin mengungkapkan kenyataan tersebut dan memutuskan untuk menggunakan sepatu sebagai representasi visual jiwa-jiwa yang sudah tiada itu.''
Seluruh sepatu yang dipajang itu berasal dari donasi untuk badan amal yang menyelenggarakan acara. Banyak orang memuji organisasi yang terlibat karena telah menciptakan kampanye dengan pesan kuat. Semua orang masih harus berjuang bersama untuk menekan angka kasus bunuh diri anak.
''Benar-benar mengerikan saat ditampilkan dengan sangat gamblang,'' ungkap seorang warganet di Facebook.
Baca Juga: Jenguk Bayi yang Baru Lahir, Jangan Asal Cium!
''Aku merinding. Sedih sekali melihat ada anak yang merasakan ini,'' tambah yang lain. (Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)
Berita Terkait
-
Kasus Kematian Janggal Arya Daru, Komisi III DPR Desak Polisi Buka Kembali Penyelidikan
-
Siswi 13 Tahun Tewas Gantung Diri di Cipayung, Polisi Dalami Dugaan Bullying
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga
-
Kasus Prada Lucy dan Diplomat Arya Daru, Connie: Kenapa Selalu Dibumbui Narasi Hubungan Menyimpang?
-
Kasus Tewasnya Encuy Preman Pensiun, Polisi Sita Sarung dan Gantungan Baju
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!