Suara.com - Obat nyamuk bakar masih kerap digunakan oleh masyarakat. Obat nyamuk tersebut biasanya berbentuk kumparan spiral.
Secara lebih jelasnya cara menggunakan kumparan nyamuk adalah dengan meletakkannya di tengah dudukan kumparan nyamuk yang tahan bakar dan menyalakan ujung terluar spiral.
Ingat, jangan nyalakan di sekitar bahan yang mudah terbakar. Setelah ujungnya dibakar, kumparan nyamuk itu perlahan-lahan akan membara mengeluarkan asap serta aroma yang mengusir nyamuk. Namun, masalahnya amankah jika asap tersebut terhirup?
Dilansir HiMedik dari insectcop,obat nyamuk dibuat dari pasta bubuk pyrethrum kering yang bila dibakar mengeluarkan aroma spesifik yang mengusir nyamuk.
Dikarenakan kumparan menghasilkan asap, kamu harus menggunakannya di luar ruangan atau di tempat yang memiliki ventilasi udara yang baik untuk mencegah asap terhirup. Pasalnya menghirup asap obat nyamuk bakar sama seperti halnya menghirup asap rokok.
Meski demikian, berbagai produsen obat nyamuk menggunakan bahan yang berbeda untuk menghasilkan produk mereka, dan beberapa bahkan memiliki zat aktif yang sangat kuat dan dapat menyebabkan seseorang sakit.
Jadi, walaupun kamu sudah meletakkan obat nyamuk bakar di tempat yang memiliki ventilasi udara baik, hal itu belum cukup menjamin keamanannya. Oleh sebab itu mungkin lebih baik menggunakan obat nyamuk lain seperti spray atau lotion pengusir nyamuk. (HiMedik/ Dwi Citra Permatasari Sunoto)
Berita Terkait
-
Manfaat Daun Katuk bagi Kesehatan, Jaga Mata hingga Kualitas Sperma
-
Diterbitkan Lengkap, Hasil Autopsi Ungkap Rahasia Michael Jackson
-
Identik dengan Valentine, Cek Begini Bahaya Makan Cokelat Terlalu Banyak
-
Selain Bantu Turunkan Berat Badan, Ini Manfaat Lain dari Diet Vegan
-
Tak Hanya Wortel, 4 Makanan Ini Juga Baik untuk Kesehatan Mata
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara