Suara.com - Banyak orang lebih suka menyeruput teh atau kopi selagi panas. Lebih nikmat, katanya. Tapi hati-hati, lho, karena disebutkan bahwa kebiasaan ini ternyata berbahaya bagi kesehatan. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 50.000 orang, minum minuman yang terlalu panas meningkatkan risiko kanker esofagus hampir dua kali lipat.
Para ahli kanker menemukan bahwa minum 700 ml teh setiap hari pada suhu 60 derajat Celcius atau lebih, secara konsisten dikaitkan dengan risiko penyakit 90 persen lebih tinggi, dibandingkan dengan orang yang minum teh pada suhu yang lebih rendah.
Dilansir dari The Independent, peneliti Dr. Farhad Islami menyarankan para peminum teh untuk membiarkan minuman mereka sedikit lebih dingin sebelum meminumnya untuk mengurangi risiko kanker. Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer ini memelajari kebiasaan minum pada 50.045 orang berusia 40 hingga 75 di Iran.
Dr. Islami dari American Cancer Society mengatakan, "Menurut laporan kami, minum teh yang sangat panas dapat meningkatkan risiko kanker esofagus, dan karena itu disarankan untuk menunggu sampai minuman panas menjadi dingin sebelum diminum."
Kanker esofagus adalah jenis kanker yang memengaruhi kerongkongan yang membawa makanan dari tenggorokan ke perut.
Pada tahun 2016, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker dari Organisasi Kesehatan Dunia mengklasifikasikan minum minuman yang sangat panas di atas 65 derajat Celcius sebagai kemungkinan karsinogen.
Hal ini diinformasikan oleh penelitian yang sebagian besar melihat banyak orang minum minuman pada suhu yang sangat panas, terutama di Amerika Selatan, Asia, dan Afrika.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar