Suara.com - Teror Anti Vaksin Jadi Ancaman Nyata, Kenali Bahaya Anak Tidak Divaksin.
Pada hari Selasa lalu, lembaga kesehatan di New York mengumumkan bahwa mereka melarang anak-anak yang tidak divaksinasi berada di semua ruang publik setelah wabah campak terbesar di wilayah ini dalam beberapa dekade.
Mengutip Independent, menurut Centres for Disease Control and Prevention (CDC), lebih dari 180 kasus campak baru-baru ini dikonfirmasi di New York City.
Hal ini menjadi salah satu alasan utama mengapa vaksinasi seharusnya wajib dilakukan untuk anak-anak, karena bahayanya yang tak terjangkau.
Tujuan dari vaksin adalah untuk membantu tubuh memproduksi antibodi yang dapat melawan penyakit. Ketika seseorang bersentuhan dengan suatu penyakit, jika mereka telah divaksinasi terhadapnya, sistem kekebalan tubuh dapat mengenalinya dan menghasilkan antibodi yang dibutuhkan untuk menghilangkan penyakit dengan cepat.
Beberapa vaksin bahkan lebih efektif daripada yang lain. Sebagai contoh, vaksin MMR, yang melindungi campak, gondong dan rubela, memberi pasien perlindungan 90 persen terhadap penyakit setelah satu dosis vaksin dimasukkan ke dalam tubuh.
Sementara, yang lainnya, seperti vaksin tifoid, yang bisa ditularkan ketika bepergian ke negara-negara dengan risiko tifoid dan hepatitis A yang tinggi, memberikan sekitar 70 persen perlindungan selama sekitar tiga tahun.
Lantas, apa yang terjadi jika seorang anak tidak divaksinasi?
"Tentu mereka berada dalam bahaya, karena mereka berisiko lebih tinggi didiagnosis dengan penyakit berbahaya. Karena tubuh mereka mungkin tidak dapat menghasilkan antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit ini," terang Vaxopedia, media online yang dibuat oleh dokter anak Dr Vincent Iannelli.
Baca Juga: Studi Pastikan Vaksin Campak Rubella Tidak Picu Autisme, Ini Alasannya
Namun, bukan hanya kesehatan mereka sendiri yang menjadi perhatian, tetapi juga kesejahteraan orang lain. Jika anak yang tidak divaksinasi terserang penyakit, mereka bisa berisiko menularkannya ke orang lain.
Ini mungkin termasuk orang yang tidak dapat divaksinasi karena masalah kesehatan, atau mereka yang terlalu kecil untuk disuntik. Meski masih ada kemungkinan kecil bahwa mereka yang telah divaksinasi masih dapat tertular penyakit saat terpapar.
Saat ini, menurut data Save the Children, kira-kira satu dari tujuh anak di seluruh dunia tidak menerima vaksinasi yang bisa menyelamatkan nyawa. Padahal, menurut WHO, vaksinasi dapat mencegah antara dua dan tiga juta kematian setiap tahun.
Serta, 1,5 juta kematian lebih lanjut dapat dicegah jika vaksinasi ditingkatkan pada skala global, organisasi tersebut menambahkan.
Sayangnya, masih begitu banyak orangtua memilih untuk tidak memvaksinasi anak-anak mereka. WHO menganggap banyak orangtua salah menangkap informasi yang beredar dan menjadi ragu soal vaksin.
Banyak rumah sakit menjelaskan bahwa alasan mengapa orang memilih untuk tidak divaksinasi adalah hal yang kompleks, dengan alasan mereka tidak percaya vaksin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja