Suara.com - Satu dari Lima Ayah Melewatkan Momen Kelahiran Anak, Ini Alasannya
Di manakah ayah saat ibu melahirkan buah hati? Apakah mereka mendampingi di ruang bersalin atau justru melewatkan momen kelahiran bayi mereka?
Jika jawaban Anda yang terakhir, Anda tak sendirian. Sebabnya menurut sebuah studi terbaru, satu dari lima ayah memang melewatkan momen kelahiran anak mereka.
Satu dari 10 ayah bahkan melewatkan momen kelahiran pada anak kedua, ketiga, atau lebih.
Dilansir Independent, para peneliti yang melakukan studi ini menemukan kemacetan lalu lintas, pekerjaan, dan ayah yang sedang berada di luar negeri pada saat itu sebagai alasan umum.
Sedangkan alasan lainnya meliputi dirawat di rumah sakit dalam keadaan luka, merasa sakit, atau trauma menghadapi kelahiran yang membuat mereka melewatkan momen tersebut.
Peneliti juga menemukan alasan-alasan yang mungkin bisa dibilang kurang pantas. Misalnya sedang ada pertandingan olahraga besar di televisi, yang digunakan oleh sekitar satu dari 100 ayah yang membuat mereka memilih untuk melewatkan momen kelahiran bayi mereka.
Selain itu, ada 12 persen alasan yang malang, di mana mereka melewatkan momen kelahiran karena mereka tidak menerima panggilan telepon yang memberi tahu mereka bahwa istri mereka akan melahirkan.
Uniknya, sekitar satu dari 10 ketidakhadiran ayah di momen kelahiran terjadi karena calon ibu tidak menginginkan mereka berada di sana, karena satu dan lain alasan.
Baca Juga: Ikut Budaya Korea, Lee Jeong Hoon Rayakan 100 Hari Kelahiran Anak
Namun, empat dari 10 ibu mengakui mereka akan memaafkan pasangan mereka meski sudah melewatkan momen kelahiran anak mereka karena ini merupakan keadaan yang tidak terduga. Sementara tiga dari 10 bahkan mendukung ayah yang memilih untuk jauh jika itu pilihan mereka.
"Kebanyakan ibu didorong untuk membuat rencana kelahiran tetapi seperti yang ditunjukkan dalam penelitian ini, tidak semua kelahiran berjalan sesuai rencana," kata Siobhan Freegard, juru bicara situs parenting ChannelMum.com, yang melakukan penelitian di antara 2.000 orang tua.
Sebagian besar ayah sangat ingin melihat anak mereka lahir, namun beberapa dari mereka mengaku bahwa mereka tidak bisa mengatasinya dengan baik dan memilih untuk menjauh saat isteri mereka melahirkan.
Sementara dalam kasus lain, ibu lebih suka dukungan dari anggota keluarga lain seperti ibu mereka sendiri, saudara perempuan, atau bahkan sahabat daripada suami mereka.
"Memutuskan siapa yang bersama Anda ketika Anda melahirkan adalah salah satu keputusan paling pribadi yang pernah Anda buat dan tidak ada jawaban benar atau salah. Pergilah dengan apa yang terasa tepat dan nyaman bagi Anda," tutup dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja