Suara.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika mendorong penggunaan kendaraan teknologi Alat Mekanik Multifungsi Pedesaan (AMMDes).
Adapun salah satu tujuan Kemenperin mendorong penggunaan kendaraan AMMDes untuk mengurangi jumlah kematian ibu melahirkan (Jamilah).
Direktur Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika menjelaskan, daya jangkau AMMDes yang luas dan mampu melewati desa yang minim fasilitas dinilai mampu mengurangi tingginya angka kematian ibu melahirkan.
Diketahui dari data World Health Organization (WHO) jumlah kematian ibu melahirkan pada tahun 2016 menduduki peringkat kedua di Asia Tenggara.
"Teknologi yang ada di AMMDes sama dengan teknologi yang ada di kendaraan 4 WD (Wheel Drive). Sehingga memiliki kekuatan yang sangat cocok untuk menembus medan berat untuk menjemput ibu hamil untuk ke rumah sakit terdekat," ujar Putu Juli Ardika di Forum Wartawan Industri di Puncak, Bogor (12/4/2019).
Putu menuturkan, kendaraan AMMDes memiliki sistem keamanan yang sangat baik. Untuk pengereman saja sudah memiliki empat disc brake dan mampu menempuh kecepatan 55 Km/jam.
Selain itu dilengkapi teknologi engine power take off (PTO). Fitur tersebut cukup unik karena tidak mudah slip terhadap jalan tanah yang licin.
Putu mengklaim, untuk suku cadang yang dibuat didominasi dari pabrikan dalam negeri. Selain itu mesin AMMDes dinilai cukup tangguh untuk di medan yang berat dan minim infrastruktur.
Putu optimis dengan adanya kendaraan AMMDes ini cukup banyak digunakan baik di dinas kesehatan. Menurutnya, jumlah AMMDes bisa mencapai dua unit setiap desa sehingga ia memperkirakan akan ada 150 ribu unit yang akan digunakan.
Baca Juga: Di Boyolali Angka Kematian Ibu Melahirkan Masih Tinggi
"Untuk ambulan fider saja tidak cukup dua. Selain mengangkut pasien yang sedang hamil dan bisa dijadikan untuk penyuluhan kesehatan jadi banyak manfaatnya," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Pemerintah Kembali Beri Diskon Gila-gilaan Tarif Angkutan untuk Libur Nataru
-
Kampanye ESG Dimulai dari Lingkungan Kantor, Telkom Gelar Tenant Day
-
SPBU Swasta Kompak Naikkan Harga Per 1 Oktober
-
PPPK Paruh Waktu Berstatus ASN? Ini Skema Gaji, Tunjangan, dan Jenjang Karir
-
Permata Bank Rombak Jajaran Direksi: Eks CIO HSBC India Jadi Amunisi Baru!
-
Harga BBM Vivo, Shell, dan BP Naik: Update Harga BBM Semua SPBU Hari Ini
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Momen Menkeu Sindir Subsidi BBM Tidak Tepat: Sudah Ada DTSEN, Kenapa Tidak Dipakai?
-
Rupiah Anjlok Rp 16.800, Menko Airlangga Akui Belum Bertemu Gubernur BI! Ada Apa?
-
Aduh, Rupiah Sakit Lagi Lawan Dolar Amerika di Awal Bulan Oktober