Suara.com - Infeksi HPV Juga Bisa Serang Lelaki, Kenapa Cuma Perempuan yang Diperiksa?
Human Papilloma Virus (HPV) mungkin sudah akrab bagi banyak perempuan, khususnya mereka yang sudah aktif secara seksual. Sebabnya, HPV merupakan penyebab kanker serviks, salah satu penyakit mematikan bagi perempuan.
Meski saat ini, HPV secara terus menerus disosialisasikan pada banyak perempuan, nyatanya, bukan cuma kaum Hawa yang bisa terkontak dengan virus ini.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS), 79 juta perempuan dan lelaki AS saat ini terinfeksi HPV. Sayangnya, masih ada kesenjangan antara perempuan dan lelaki dalam hal pencegahan dan pengobatan HPV.
Sederhananya, lelaki seakan tidak diharuskan diuji secara rutin seperti halnya perempuan. Apalagi, saat ini tidak ada tes khusus untuk HPV pada lelaki.
"Lelaki dapat diuji dengan pap smear anal (dubur) jika mereka ingin mengetahui mengenai infeksi HPV. Namun, pap smear anal biasanya tidak dilakukan khusus untuk HPV, kecuali jika orang tersebut dinyatakan positif HIV," kata Sunny Rodgers, seorang pendidik seks dan duta besar untuk Asosiasi Kesehatan Seksual Amerika, dilansir Huffington Post.
Jadi, jika lelaki dan perempuan sama-sama bisa terjangkit HPV yang dapat menyebabkan penyakit, mengapa lelaki tidak disarankam secara teratur untuk melakukan tes?
Itu ada hubungannya dengan penemuan HPV untuk pencegahan pada perempuan. Ya, perempuan diuji HPV sebagai bagian dari pap smear mereka, yang biasanya didapatkan setiap tiga tahun sekali dari usia 21 hingga 65, kecuali dokter mereka memutuskan untuk melakukan tes yang lebih sering. Ini khusus untuk mencari sel-sel serviks yang abnormal.
“The American Cancer Society telah menemukan bahwa kanker serviks dapat dicegah. Oleh karena itu, HPV diuji juga selama pap smear perempuan karena HPV dapat menyebabkan kanker serviks pada petempuan," kata Rodgers.
Baca Juga: Disuntik untuk Vaksinasi HPV: Cinta Laura Santai, Yuki Kato Deg-degan
"Ada korelasi langsung antara pengujian dan pencegahan. Sedangkan untuk lelaki, sejauh ini sangat sedikit penelitian yang menunjukkan tes HPV dubur lelaki sebagai tindakan pencegahan tertentu untuk kanker," lanjut dia.
Jika mereka memiliki gejala, yang paling umum biasanya adalah kutil kelamin. Ini bisa terjadi baik pada lelaki maupun perempuan.
"Kutil ini biasanya muncul di dekat organ seks dan bisa berupa benjolan tunggal atau sekelompok benjolan yang berdekatan. Mereka dapat memiliki bentuk yang berbeda, beberapa berukuran besar, yang lain datar, dan dalam kelompok. Kutil ini dapat terlihat seperti kepala kembang kol, bisa berwarna daging, putih, merah muda dan merah," jelas Rodgers.
Kutil ini mungkin juga gatal dan dapat diobati, kata Carlos Malvestutto, pakar penyakit menular di The Ohio State University Wexner Medical Center.
"Ada obat antivirus topikal untuk mengobati kutil kelamin. Kutil kelamin yang lebih besar atau lebih banyak dapat diobati dengan cryoablasi, laser ablasi, elektrokauter atau operasi," jelas Carlos.
Food and Drug Administration (FDA) menyetujui pengujian HPV sebagai skrining utama untuk kanker serviks pada tahun 2014. Ada penelitian yang sedang dilakukan pada tes HPV untuk lelaki, tetapi sejauh ini FDA belum menyetujui.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?