Suara.com - Imam Besar Masjid Istiqlal: Jangan Hambat Pemberian Vaksin atas Nama Agama
Pro-kontra terkait program imunisasi masih menjadi perdebatan di tengah masyarakat Indonesia. Padahal baik pakar agama maupun pakar kesehatan sudah memiliki titik temu terkait bolehnya penggunaan vaksin.
Dalam agama Islam, penggunaan babi untuk hal apapun hukumnya haram dan tidak dibolehkan. Hal ini yang mendasari munculnya kelompok penolakan vaksin, yang dalam proses pembuatannya bersentuhan dengan enzim dari babi.
Meski begitu, Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. KH. Nasaruddin Umar, MA, Ph.D, mengatakan sudah ada kesepatakan dari para ulama di Indonesia yang membolehkan penggunaan vaksin dan imunisasi, atas dasar kedaruratan karena tidak adanya produk lain dengan manfaat serupa yang sudah berstatus halal.
Ia pun menekankan bahwa vaksin dan imunisasi wajib diberikan kepada semua anak di Indonesia.
"Jangan adalagi yang menghambat pemberian vaksin atas nama agama," kata Umar, dalam acara Temu Ilmiah Pekan Imunisasi Dunia 2019 di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa, (30/4/2019).
Untuk itu Umar percaya mengenai perlunya narasi agama dalam rangka mensukseskan program imunisasi oleh pemerintah Republik Indonesia.
"Saya ingin mengingatkan bahwa Insya Allah di seluruh dunia (telah) menggunakan imunisasi untuk mencegah penyakit-penyakit yang berbahaya. Jadi saya mengimbau kepada seluruh masyarakat kita, kalau ada persoalan agama kan ada majelis ulama (MUI), sudah ada fatwa majelis ulama, ya bismillah," tambahnya.
Baca Juga: Ketua MUI Terus Diskusi Pentingnya Vaksin MR dengan MPU Aceh
Umar juga menghimbau agar Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama berani melawan gerakan anti vaksin yang marak di masyarakat.
"Pihak kontra mesti menujukkan apa (penyebab) untuk kemudian diatasi bersama. Tapi kalau tidak menunjukkan fakta dan hanya ada kontra serta katanya, lantas kita menyesatkan masyarakat untuk tidak melakukan vaksinasi, lalu apa yang terjadi? Lahirnya cacat, lahir lemah, lahir penyakitan. Malah kita jadi menyebabkan orang dhoif (lemah)," urai Umar lagi.
Sementara, kata Umar, agama datang untuk menyuruh penganutnya melahirkan anak-anak yang sehat. Dan jika itu harus ditempuh melalui program imunisasi lewat pemberian vaksin, maka Umar meminta orang tua untuk melakukannya demi anak.
"Menolak kemudaratan lebih prioritas ketimbang melakukan kebajikan," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025