Suara.com - Angka Kematian Ibu di Amerika Serikat Meningkat.
Banyak orang berpikir, setelah persalinan, seorang perempuan sudah berada dalam tahap aman, khususnya untuk kondisi kesehatan mereka secara keseluruhan.
Namun sayangnya, sebuah laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) ada hal yang sangat besar dan negatif bisa terjadi pada tubuh perempuan, bahkan setahun setelah mereka melahirkan.
Banyak ibu juga berpendapat, ini bisa berlangsung lebih lama.
Inilah yang menurut peneliti menjadi penyebab kematian terkait kehamilan. Masih dalam laporan tersebut, sekitar 700 perempuan meninggal di AS karena kehamilan dan melahirkan setiap tahun.
Penyebabnya beragam, 31 persen meninggal selama kehamilan, 36 persen meninggal selama persalinan atau pada minggu pertama pascapersalinan, dan 33 persen meninggal di beberapa waktu pada tahun pertama setelah mereka melahirkan. Dan sebenarnya, sekitar 60 persen dari kematian itu dapat dicegah.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mendefinisikan kematian terkait kehamilan terjadi karena komplikasi dari kehamilan atau persalinan.
Pendarahan hebat dan emboli adalah penyebab utama kematian selama persalinan. Pada minggu pertama pascapersalinan, pendarahan hebat, tekanan darah tinggi dan infeksi adalah penyebab kematian yang paling umum.
Otot jantung yang melemah menyebabkan sebagian besar kematian yang terjadi selanjutnya pada beberapa waktu di tahun pertama setelah seorang perempuan melahirkan.
Baca Juga: Depresi Pasca-melahirkan, Ibu Ini Dihantui 10 Kali Ketakutan Anaknya Mati
Kehamilan dan persalinan membebani jantung dan sistem peredaran darah, meningkatkan volume darah hingga 50 persen. Perempuan dengan kondisi jantung ini yang dikenal membutuhkan perawatan khusus dan berjaga-jaga.
AS adalah satu-satunya negara maju di dunia di mana tingkat kematian ibu semakin meningkat, khususnya di kalangan perempuan kulit berwarna - dan kurangnya dukungan postpartum merupakan faktor utama yang menyebabkannya.
"Kami adalah satu-satunya negara berpenghasilan tinggi di dunia tanpa cuti hamil yang dibayar," Alison Stuebe, seorang dokter maternal-fetal ldan direktur medis layanan laktasi di University of North Carolina Health Care kepada HuffPost.
Memang, seperempat dari ibu baru di AS kembali bekerja dalam waktu dua minggu setelah melahirkan. Dan perkiraan menunjukkan bahwa hingga 40 persen perempuan tidak menghadiri kunjungan nifas ke penyedia layanan kesehatan.
American College of Obstetricians dan Gynecologists bekerja untuk mengatasi kurangnya dukungan postpartum untuk perempuan, tetapi mereka mengakui bahwa perubahan kebijakan yang signifikan sangat diperlukan untuk meningkatkan perawatan kesehatan untuk ibu baru.
"Para ibu sekarat di Amerika karena kita tidak merawat mereka," tegas Stuebe.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!