Suara.com - Sebanyak 13 jenis penyakit ditambah kecelakaan menjadi penyebab meninggalnya petugas KPPS yang mengawal pemilu 2019. Dari 13 penyakit itu, gagal jantung jadi penyebab terbanyak.
Sekretaris Jenderal Kemenkes RI, drg. Oscar Primadi, MPH, mengatakan dari 13 penyakit itu yang paling banyak adalah penyakit jantung.
“Ada 13 penyakit, yang paling mendominasi penyakit jantung, kemudian infarct myocard, koma hepatikum, stroke, dan hipertensi,” ujar dia dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com.
Hingga kemarin pukul 15.00 WIB, berdasarkan laporan dinas kesehatan di 24 provinsi, telah diketahui gagal jantung menjadi penyebab terbanyak meninggalnya petugas Pemilu 2019 dengan jumlah 48 kematian. Diikuti stroke 24 kematian, dan infarct myocard 18 kematian.
Sedangkan 10 penyakit lainnya, yakni koma hepatikum 7 kematian, respiratory failure 9 kematian, hipertensi emergency 3 kematian, meningitis 3 kematian, sepsis 6 kematian, asma 12 kematian, diabetes mellitus 5 kematian, gagal ginjal 8 kematian, TBC 9 kematian, kegagalan multi organ 8 kematian, dan satu lagi disebabkan oleh kecelakaan sebanyak 15 kematian. Sisanya sebanyak 323 belum tersedia data yang lengkap.
Di lain kesempatan, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K), MARS mengatakan untuk mencari penyebab kematian tidak mudah, ada beberapa proses yang harus dilakukan.
“Yang dilakukan kalau meninggal di Fasyankes tentu di sana ada catatan medik, itu bisa dilakukan, yang meninggal di luar Fasyankes menggunakan autopsi verbal sesuai standar WHO,” katanya.
Dr. Bambang mengatakan dirinya berbela sungkawa atas musibah yang terjadi. “Tentu kita tidak ada yang mengharapkan kejadian ini,” ucapnya.
Baca Juga: Konsumsi Kafein Bisa Picu Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!