Suara.com - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek berjanji akan melakukan autopsi verbal untuk mengetahui penyebab kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2019.
Nila menuturkan Kementerian Kesehatan akan bekerja sama dengan tim independen dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) untuk melakukan penelitian terhadap petugas KPPS yang meninggal di luar rumah sakit.
"Kami akan tetap bekerja sama, artinya ada tim independen dari Fakultas Kedokteran UI ya, yang bersama dengan Asosiasi Ilmu Pendidikan Kedokteran Indonesia, dimana akan dilakukan suatu penelitian yaitu yang meninggal di luar rumah sakit, akan dilakukan autopsi verbal," ujar Nila dalam jumpa pers di Kantor Staf Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Nila menuturkan, autopsi verbal bukanlah autopsi forensik, melainkan investigasi atas kematian seseorang melalui wawancara dengan keluarga atau orang-orang dekat petugas KPPS mengenai tanda-tanda kematian.
"Autopsi verbal bukan autopsi forensik, artinya ini dilakukan penyebab kematian ini ditanyakan kepada tentu keluarga dan orang-orang disekitarnya dimana tentu kita bisa juga akan mendapatkan dan autopsi verbal ini ketepatannya hampir 80 persen, adalah tepat dalam hal ini," kata dia.
Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait jumlah petugas KPPS yang meninggal kata Nila sebanyak 485 orang. Sementara, petugas KPPS yang menderita sakit usai menjalankan tugasnya sebanyak 10.997 orang.
"Memang data menunjukkan adanya yang meninggal yaitu sebanyak 485 dari KPU yang sakit sebanyak 10 ribu hampir 11 ribu, 10.997," ucap dia.
Lebih lanjut, Nila menuturkan pihaknya sudah menginstruksikan dinas kesehatan untuk melakukan audit medik.
"Kami melakukan meminta keseluruh kepada dinas kesehatan utnuk melakukan audit medik itu tentu kematian yang terjadi di rumah sakit. Kematian yang terjadi dirumah sakit sebesar 39 persen ini kita melakukan audit medik dan sudah terkumpul data dari 25 provinsi," tandasnya.
Baca Juga: IDI: Kelelahan Bukan Faktor Utama Petugas KPPS Meninggal
Berita Terkait
-
KPPS Berguguran, Rachmawati Singgung Kopi Sianida Jessica Hingga Genocide
-
CEK FAKTA: Eks Ketua KPU dan KPPS Dibunuh untuk Tutupi Fakta, Benarkah?
-
KPPS Meninggal Tembus 500 Orang, Eks Ketua KY Pertanyakan SOP KPU
-
Tanggapi Megawati, KPU Pastikan Evaluasi Sistem Setelah Pemilu 2019 Selesai
-
Kemenkes Mulai Otopsi Petugas KPPS yang Meninggal di 17 Provinsi
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur: Saksi Kunci Kembali Mangkir
-
ASN DKI Dapat Transportasi Umum Gratis, Gubernur Pramono: Tak Semua Gajinya Besar
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini