Suara.com - Tahukah Anda? Bahan kimia yang terkandung dalam sampo ternyata bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh dan memicu sejumlah penyakit kronis.
Dilansir dari Daily Mail, sebuah penelitian mengungkapkan bahan kimia dalam sampo dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, memicu kerusakan hati, hingga menggangu metabolisme tubuh.
Risiko obesitas dan diabetes ini berkaitkan dengan tingkat bahan kimia phthalate dalam urin.
Selain itu, urin tersebut juga bisa melihat jumlah lemak berbahaya dalam aliran darah yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan hati dan dapat mengganggu metabolisme.
Phthalate adalah zat aditif yang biasa digunakan dalam pembuatan plastik. Kandungan ini biasanya ditemukan dalam produk sehari-hari seperti parfum, sampo, atau air kemasan.
Bahan kimia ini telah dikaitkan dengan infertilitas, obesitas, dan penghambat perkembangan. Namun, penelitian ini masih dilakukan pada hewan.
Para peneliti pun berusaha mencari tahu pengaruh bahan kimia ini pada kesehatan manusia dengan memeriksa urin dari 305 orang.
Hasil penelitian mengungkapkan, urin 66 peserta mengandung bahan kimia monoethyl phthalate (MEP) dan 72 orang mengandung mono-2-ethylhexyl phthlate (MEHP).
Bagi peserta dengan kelebihan berat badan, urinnya mengandung MEP, aspartate aminostransferase (AST), dan alanine aminotransferase (ALT) yang lebih tinggi. Padahal AST dan ALT itulah enzim yang menjadi penanda adanya penyakit hati.
Baca Juga: Studi: Bahan Kimia Pada Kutek Bikin Karyawan Salon Kuku Berisiko Kanker
Peserta obesitas dengan jumlah MEP yang tinggi dalam urin mereka juga memiliki kadar trigliserida lebih banyak dalam darah mereka.
Trigliserida adalah bentuk lemak paling umum dalam tubuh dan berasal dari kalori ekstra makanan. Kadar trigliserida yang tinggi ini berkaitan dengan penyakit jantung.
Tingkat MEP dan gamma-glutamyl transferase (GST) juga lebih tinggi pada pasien dengan diabetes tipe 2.
Hasil lebih lanjut mengungkapkan peserta dengan berat badan ideal memiliki kadar MEP, MEHP dan kolesterol yang lebih rendah.
Profesor Milica Medi Stojanoska juga mengatakan hasil sampel urin peserta yang menunjukkan adanya kandungan phthalate dapat menyebabkan kerusakan hati serta mengganggu metabolisme tubuh.
Gangguan metabolisme tubuh itulah yang meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Karena itu, ia meminta agar manusia meminimalkan kontak dengan bahan kimia berbahaya itu yang biasanya terkandung dalam sampo, parfum, dan lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara