Suara.com - Kabar mengenai istri Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono meninggal dunia seketika membuat masyarakat Indonesia turut bersedih.
Terlebih keluarga besar Susilo Bambang Yudhoyono pastinya merasakan kesedihan mendalam karena kehilangan sosok yang selalu bersemangat tinggi.
Ani Yudhoyono meninggal dunia di National University Hospital Singapura, Sabtu (1/6) pukul 11. 50 waktu setempat akibat menderita kanker darah.
Sebelum meninggal, Ani Yudhoyono telah menjalani rangkaian pengobatan kanker darah selama 4 bulan sejak Februari 2019.
Penyebab meninggalnya Ani Yudhoyono karena menderita kanker darah di usia dewasa tak luput dari perhatian. Publik tentu lebih mencari tahu tentang penyakit ganas tersebut yang telah merenggut nyawa Ani Yudhoyono.
Adapun 5 faktor dilansir dari blood-cancer.com yang membuat beberapa orang dengan kondisi tertentu lebih berisiko terkena kanker darah, yakni:
1. Jenis Kelamin
Beberapa jenis kanker darah lebih rawan menyerang pria daripada wanita. Namun, bukan berarti wanita terbebas dari risiko kanker darah.
Dalam hal ini persentase pria berisiko kanker darah lebih tinggi daripada wanita.
Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Akibat Kanker Darah, Penyakit Ini Mengintai Perokok
2. Pernah kemoterapi
Jika seseorang pernah mengidap kanker dan menjalani kemoterapi akan lebih berisiko tinggi menderita kanker darah.
Sebab, beberapa obat kemoterapi telah dikaitkan dengan peningkatkan risiko kanker darah tertentu. Dalam beberapa kasus, orang yang pernah terpapar obat kemoterapi dapat mengembangkan sindrom myelodyplastic, jenis kanker darah tertentu.
3. Paparan radiasi
Selain obat kemoterapi, paparan radiasi saat pengobatan kanker tertentu juga meningkatkan risiko kanker darah. Secara umum semakin tinggi dosis radiasi, maka semakin besar risiko kanker darah.
4. Paparan bahan kimia
Bahan kimia yang digunakan saat kemoterapi juga dapat meningkatkan risiko kanker darah. Salah satu bahan kimia yang meningkatkan risiko kanker darah yakni benzena.
Zat kimia benzena ini dapat ditemukan dalam asap rokok, produk pembersih, deterjen, perlengkapan seni, cat dan lem. Benzena juga digunakan dalam industri karet, minyak, bensin dan rokok.
5. Sindrom genetik tertentu
Sejumlah sindrom turunan juga dikaitkan dengan risiko kanker darah, termasuk sindrom bloom, diamond blackfan anemia, anemia fanconi, neurofibromatosis tipe 1 dan trisomi 8.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
Terkini
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025