- adv
- adv
- adv
Suara.com - Penyakit jantung koroner kini tak hanya menyerang usia lanjut, melainkan juga usia muda.
“Data terbaru menunjukkan tren serangan jantung semakin dini, bahkan ada pasien berusia 19 tahun. Oleh karena itu, skrining jantung sebaiknya dilakukan sejak dini, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga, kolesterol tinggi, atau diabetes,” jelas dr. Bambang Budiono.
Ia merupakan salah satu narasumber Primaya Cardiovascular Conference 2025, bertema “Beat for Life, Love Your Heart” di Mezzanine Ballroom, Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta, Sabtu (20/9/2025).
Konferensi ini menghadirkan pakar nasional dan internasional untuk membahas perkembangan terbaru dalam pencegahan, diagnosis, hingga cara mengobati penyakit jantung.
Dalam sambutan pembukaannya, dr. Esther menyampaikan apresiasi kepada para pembicara dan peserta yang hadir.
“Terima kasih kepada para pembicara yang sudah menyempatkan diri berbagi ilmu, termasuk yang datang dari jauh. Terima kasih juga kepada para dokter dan panitia yang telah mempersiapkan acara ini dengan baik. Tujuan acara ini adalah mempererat komunikasi sehingga perujukan pasien bisa berjalan lebih baik,” ujarnya.
Konferensi ini menghadirkan sejumlah narasumber ternama, diantaranya Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP(K), FIHA, FIHA, dr. Rony M. Santoso, SpJP(K), FIHA, dr. Robert Edward Saragih, SpJP(K), dr. Isman Firdaus, SpJP(K), MPH, FIHA, serta Prof. Philip Wong En Hou dari Raffles Medical Group, Singapura.
Hal yang sama juga disampaikan oleh dr. Isman Firdaus, yang menyoroti gaya hidup sebagai faktor dominan.
“WHO mencatat lebih dari 17 juta kematian akibat penyakit jantung koroner setiap tahun, dan angkanya tidak menurun karena pola hidup masyarakat tidak berubah. Minimal usia 30 tahun, dengan atau tanpa keluhan, sebaiknya sudah mulai melakukan pemeriksaan jantung,” paparnya.
Baca Juga: Teknik Minimal Invasif: Harapan Baru Bagi Penderita Penyakit Jantung Bawaan
Ada pula penekanan pentingnya edukasi publik secara berkelanjutan, bukan hanya saat memperingati Hari Jantung Sedunia.
Menurut dr. Isman, rumah sakit, perusahaan, hingga komunitas harus berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencegahan penyakit jantung.
“Semakin cepat deteksi dilakukan, semakin besar peluang untuk mencegah komplikasi serius,” tegasnya.
dr. Isman berharap, konferensi ini dapat memperkuat kolaborasi antar tenaga medis lintas disiplin sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung.
Selain isu pencegahan, pertemuan ini juga membahas inovasi medis seperti teknologi terbaru dalam manajemen atrial fibrilasi (AF), pendekatan optimal pada intervensi koroner, hingga pemanfaatan telemetri nirkabel untuk diagnosis aritmia jarak jauh.
Melalui forum ini, Primaya Hospital menegaskan komitmennya untuk menjadi bagian dari upaya nasional dalam menekan angka penyakit kardiovaskular, yang hingga kini masih menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. ***
Berita Terkait
-
Vokal Suarakan Keresahan Rakyat, Ferry Irwandi Ternyata Idap Penyakit Mematikan
-
7 Sinyal Tubuh Ini Bisa Jadi 'Alarm' Penyakit Jantung, Bahkan di Usia Muda
-
Denyut Jantung Tak Beraturan, Teknologi Ini Bantu Diagnosis Lebih Akurat!
-
Philips, YJI, dan ARSSI Berkolaborasi Percepat Digitalisasi Layanan Jantung di Indonesia
-
7 Gejala Masalah Jantung Selain Nyeri Dada, Salah Satunya Kelelahan Ekstrem
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental