-
Lebih dari 200 ribu pasien gagal ginjal masih bergantung pada hemodialisis, sementara transplantasi terhambat oleh minimnya donor dan kesiapan sistem kesehatan.
-
Donor kadaver, kepatuhan obat, dan strategi cegah penolakan organ sebagai faktor penting sukses transplantasi.
-
Teknologi robotik dipandang sebagai masa depan transplantasi ginjal, dengan Siloam ASRI mencatat tingkat kelangsungan hidup pasien 98,9% setahun pasca operasi.
Suara.com - Kasus gagal ginjal di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan lebih dari 200.000 pasien harus menjalani terapi hemodialisis.
Bagi mereka yang sudah memasuki stadium akhir, transplantasi ginjal menjadi harapan utama. Namun, minimnya ketersediaan donor dan masih terbatasnya kesiapan sistem kesehatan membuat solusi medis ini belum bisa diakses secara luas.
Menjawab tantangan tersebut, Siloam International Hospitals melalui Siloam ASRI menggelar 5th Siloam Urology – Nephrology Summit 2025 pada Agustus lalu.
Forum ini menghadirkan para pakar dari dalam dan luar negeri, membahas berbagai terobosan, mulai dari penguatan sistem donor, pencegahan penolakan organ, hingga pemanfaatan teknologi robotik dalam transplantasi ginjal.
Salah satu solusi yang disorot adalah penerapan donor dari pasien meninggal dunia atau cadaveric donor. Menurut dr. Aries Perdana, Sp.An-KKV, keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh diagnosis mati batang otak yang akurat, manajemen donor di ICU, serta koordinasi antar rumah sakit.
Pandangan ini diperkuat oleh Prof. dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K), FICRS, PhD, yang menekankan pentingnya penilaian kualitas donor dan penerima agar transplantasi benar-benar memberi manfaat jangka panjang.
Tantangan lain adalah mencegah tubuh pasien menolak organ baru. Prof. Dr. dr. Endang Susalit, SpPD-KGH, FINASIM, menjelaskan bahwa kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat imunosupresan menjadi kunci keberhasilan pasca-operasi.
“Obat bisa efektif, tapi tanpa disiplin, risiko kegagalan transplantasi tetap tinggi,” tegasnya.
Selain itu, teknologi robotik juga dipandang sebagai masa depan transplantasi ginjal. Prof. Shin Sung dari Korea Selatan menyebut teknologi ini memungkinkan prosedur lebih presisi, minim invasif, dan mempercepat pemulihan pasien.
Baca Juga: KPK Panggil Komisaris Utama PT Inhutani V untuk Kasus Suap Izin Pengelolaan Kawasan Hutan
Dengan dukungan tenaga medis, fasilitas, dan sistem pelayanan bertaraf internasional, Siloam ASRI telah menangani lebih dari 460 kasus transplantasi ginjal dengan tingkat kelangsungan hidup setahun pasca operasi mencapai 98,9%.
Melalui forum medis tahunan ini, Siloam menegaskan komitmennya untuk mendorong layanan kesehatan Indonesia menuju standar global, khususnya di bidang urologi dan nefrologi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat