- Nyamuk DBD suka air bersih dan berkembang biak cepat.
- Anak usia 5–14 tahun paling rentan.
- Pencegahan butuh 3M Plus, deteksi dini, dan vaksinasi.
Suara.com - Demam Berdarah Dengue (DBD) bukan lagi penyakit musiman. Di Indonesia, kasusnya terus ditemukan sepanjang tahun, dengan anak-anak sebagai kelompok yang paling rentan.
Data Kementerian Kesehatan bahkan mencatat, sebagian besar kasus kematian akibat DBD terjadi pada usia 5–14 tahun. Meski masyarakat sudah akrab dengan istilah DBD, masih banyak detail yang luput dari perhatian.
Misalnya, tahukah Anda bahwa nyamuk Aedes aegypti betina bisa menggigit banyak orang dalam satu waktu? Artinya, jika satu nyamuk sudah membawa virus dengue, ia berpotensi langsung menularkan penyakit ini ke beberapa anggota keluarga sekaligus.
Lebih mengejutkan lagi, nyamuk ini tidak terbang jauh. Radius jelajahnya hanya sekitar 100–200 meter. Itu berarti, penularan paling sering justru terjadi di sekitar rumah sendiri, bukan di luar lingkungan.
Mereka senang bersembunyi di tempat gelap yang sering tidak kita sadari: pakaian yang tergantung di balik pintu, kolong meja, bahkan kursi yang jarang dipindahkan.
“DBD pada anak seringkali berkembang cepat. Orang tua harus peka terhadap gejala awal dan jangan menunda pemeriksaan. Deteksi dini dan pemberian cairan yang cukup bisa sangat membantu mencegah kondisi menjadi lebih berat,” jelas dr. Venty, Sp.A, CIMI, Dokter Spesialis Anak di Bethsaida Hospital Gading Serpong.
Siklus hidup nyamuk Aedes aegypti juga tergolong singkat. Dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa, hanya perlu waktu 7–10 hari.
Jika telur yang menempel di dinding wadah air bersih terkena air, ia langsung berubah menjadi jentik, kemudian kepompong, lalu siap terbang sebagai nyamuk dewasa.
Fakta ini menjelaskan mengapa pengurasan tempat air seminggu sekali menjadi langkah sederhana tetapi sangat krusial.
Baca Juga: Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
Selain itu, banyak orang tua mengira bahwa air kotor atau got adalah tempat favorit nyamuk. Padahal sebaliknya, nyamuk DBD justru lebih suka berkembang biak di air bersih yang tidak bersentuhan dengan tanah.
Seperti di tong air hujan, bak mandi, hingga wadah bekas minuman plastik yang dibiarkan menampung air. Perlindungan terhadap anak tidak hanya sebatas menjaga kebersihan rumah. Kini, vaksinasi dengue hadir sebagai perisai tambahan.
“Selain 3M Plus, perlindungan tambahan terhadap DBD dapat diberikan melalui vaksinasi dengue. Vaksin ini bekerja membentuk kekebalan tubuh terhadap virus dengue dan direkomendasikan untuk anak mulai usia 4 tahun hingga dewasa usia 60 tahun,” tambah dr. Venty.
Bethsaida Hospital Gading Serpong sendiri menyediakan layanan klinik anak lengkap, termasuk vaksin dengue.
“Kami berkomitmen memberikan layanan optimal agar anak-anak tumbuh sehat dan terlindungi,” tegas dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong.
DBD memang penyakit lama, tetapi cara kita memahaminya perlu diperbarui. Dengan mengenali kebiasaan nyamuk, memahami siklus hidupnya yang singkat, serta melibatkan anak dalam menjaga kebersihan lingkungan, keluarga bisa memiliki pertahanan berlapis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia