Suara.com - Alami Hipertensi saat Hamil, Ini Bahayanya.
Kehamilan merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh pasangan yang sudah menikah. Namun untuk mencapai kehamilan sehat dibutuhkan persiapan fisik dan mental serta pengetahuan yang memadai tentang nutrisi dan tumbuh kembang bayi karena dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan janin dalam kandungan.
Salah satu risiko yang kerap dialami ibu hamil saat menjalani proses kehamilan adalah peningkatan tekanan darah tinggi. Disampaikan dr. Tia Indriana, SpOG dari Siloam Hospital Purwakarta, hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu indikator kehamilan beresiko tinggi. Oleh karena itu, kondisi ini wajib diwaspadai oleh seluruh ibu hamil.
"Hipertensi dalam kehamilan bisa saja ringan, namun jika tidak segera ditangani secara tepat bisa mengakibatkan masalah serius bahkan mengancam nyawa baik ibu maupun janin yang dikandungnya. Selain itu hipertensi saat hamil juga menimbulkan berbagai dampak negatif antara lain seperti pertumbuhan janin yang terhambat, kelahiran prematur, sampai dapat mengakibatkan bayi meninggal dalam kandungan," ujar dr Tia dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com, Rabu (26/6/2019).
Selain pembahasan mengenai risiko hipertensi saat hamil, seminar ilmiah yang diikuti 120 bidan yang berasal dari Karawang, Subang, dan Garut, ini juga membahas mengenai topik lainnya seputar kehamilan.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Anggia F. Riziamuti, Sp.A, M. Kes membahas mengenai masa transisi bayi usai lahir. Ia menjelaskan, saat dilahirkan, bayi akan segera memasuki masa transisi untuk mampu bernapas sendiri. Sayangnya, tidak semua bayi bisa beradaptasi dengan baik. Jika bayi mengalami kondisi tersebut, maka resusitasi bayi baru lahir perlu dilakukan untuk membantu pernapasannya, hingga bayi mampu bernapas sendiri.
"Umumnya saat bayi baru dilahirkan, dokter dan tim medis akan mengeringkan tubuh bayi dan menyelimutinya, menjaga suhu agar tetap hangat dan menempatkan bayi pada posisi yang benar. Kemudian berikan aliran oksigen kepada bayi baru lahir, sambil dilakukan observasi atau pemantauan pada bayi yang baru lahir," imbuhnya.
Topik lain yang juga dibahas adalah soal kesuburan. Disampaikan dr Gracia Merryane R.G.R, SpOG, gangguan kesuburan atau infertilitas adalah kegagalan untuk hamil setelah sekitar satu tahun melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom. Kondisi ini dapat mempengaruhi sekitar 15 persen pasangan pada usia reproduksi.
"Kemandulan dapat disebabkan oleh masalah pada suami atau istri, atau kombinasi faktor-faktor yang dapat mengganggu kehamilan," ujarnya.
Baca Juga: 8 Jenis Vitamin B yang Dibutuhkan Ibu Hamil, Apa Saja?
Pada pasangan yang dinyatakan mengalami gangguan kesuburan maka ada beberapa metode yang bisa dipilih untuk mendapatkan momongan, seperti bayi tabung, konsumsi obat kesuburan hingga inseminasi buatan. Dr Gracia mengatakan, inseminasi buatan dilakukan dengan cara menyuntikan sperma langsung ke rahim dengan bantuan kateter. Tingkat keberhasilan inseminasi buatan menurutnya lebih tinggi daripada metode lain.
"Prosedur ini sangat sederhana dan cocok untuk orang dengan kondisi sperma berkualitas rendah atau untuk perempuan yang menghasilkan antibodi terhadap sperma," tandasnya.
Selain masalah hipertensi pada ibu hamil untuk ibu muda, pembahasan kesuburan juga tidak kalah penting untuk pasangan muda yang ingin memiliki anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda