Suara.com - Sandra Dewi mengaku pernah mengalami blighted ovum di kehamilan pertamanya. Tak heran jika di kehamilan ketiga yang sedang dijalaninya kali ini ia jauh lebih berhati-hati.
"Baru kali ini saya mengungkapkan kalau saya pernah alami blighted ovum setelah menikah. Jadi ketika nikah awal November, kemudian saya honeymoon, saya pulangnya positif. Ternyata ketika saya cek itu blighted ovum. Janin tidak berkembang. Wah, hancur dunia rasanya, jadi semakin cemas dan galau, stres," ujar Sandra Dewi di sela-sela peluncuran buku 'Hamil & Parenting Tanpa Galau' di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Sandra mengatakan bahwa ketika tahu kehamilannya tidak berkembang, ia segera mendapatkan tindakan untuk memulihkan kandungannya. Oleh dokter, Sandra diminta untuk istirahat selama tiga bulan sebelum melakukan program kehamilan selanjutnya.
Nah, apa sebenarnya blighted ovum atau kehamilan kosong seperti yang dialami Sandra Dewi? Disampaikan dr. Ardiansjah Dara, SpOG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS Jakarta, hamil kosong terjadi ketika pembuahan sel sperma terhadap sel telur tidak menghasilkan kehamilan.
"Ada kantong kehamilan tapi tidak ada janin. Itu harus dikeluarkan," ujar dr. Ardiansjah dalam temu media di Jakarta, Kamis (27/6/2019).
Ia menambahkan bahwa sama seperti gejala kehamilan pada umunya, hamil kosong juga ditandai dengan keluhan mual dan perut membesar. Namun jika diperiksa dengan USG, tidak terlihat adanya janin di dalamnya.
"Beda dengan hamil anggur. Kalau hamil anggur, ketika diperiksa di USG ada seperti kolang-kaling. Kalau hamil kosong hanya terlihat kantung kehamilannya saja," imbuh dia.
Dr. Ardiansjah menambahkan bahwa hamil di usia di atas 35 tahun bisa meningkatkan risiko blighted ovum.
"Hamil usia tua bisa jadi penyebabnya. Semakin tambah usia, ibu 35 tahun ke atas risiko kehamilan meningkat. Risikonya dialami ibu dan perkembangan janinnya. Sama seperti anak down syndrome, peluangnya lebih tinggi pada ibu yang hamil di atas 35 tahun," tandasnya.
Baca Juga: Ibu Hamil Tak Boleh Makan Sushi, Mitos atau Fakta?
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?