Suara.com - Sering Kerja Lembur? Waspada Risiko Stroke Meningkat
Mendapatkan jatah kerja lembur mungkin bisa menjadi cara untuk menambah tambahan pendapatan. Namun menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal American Heart Association Stroke, sering kerja lembur ternyata dapat meningkatkan risiko terkena stroke.
Studi yang mencakup 143.592 populasi Perancis ini dimulai pada 2012, dan ditemukan bahwa 1224 diantaranya menderita stroke. Dari jumlah populasi tersebut sekitar 29 persen atau sekitar 42.542 dari peserta, sering kerja lembur.
Indikator kerja lembur sendiri meliputi kerja melebihi 10 jam selama 50 hari per tahun. Sekitar 29 persen dari orang yang sering kerja lembur itu memiliki risiko lebih besar terkena stroke. Sementara mereka yang bekerja berjam-jam selama 10 tahun atau lebih memiliki risiko stroke sekitar 45 persen lebih tinggi.
"Hubungan antara 10 tahun jam kerja yang panjang dan stroke tampaknya lebih terasa untuk orang di bawah usia 50 tahun,” ujar penulis studi Alexis Descatha, M.D., Ph.D seperti mengutip People.
Jeff Hiserodt, lelaki berusia 42 tahun ini didiagnosis mengidap stroke. Ia mengaku bisa menghabiskan waktu 60 hingga 65 jam seminggu ketika masih sehat.
“Saya memiliki gumpalan darah di belakang mata kanan saya. Saya lumpuh di sisi kiri dan buta," beber Jeff.
Disampaikan Dr Arbi Ohanian, direktur medis program stroke di Huntington Hospital, Amerika Serikat, meskipun hasil ini cukup mengejutkan orang tidak boleh panik, khususnya bagi mereka yang merasa pekerjaan mereka penuh tekanan.
"Setiap pekerjaan pasti memicu stres. Tetapi jika Anda sudah melihatnya mempengaruhi kesehatan Anda maka itu adalah cerita yang berbeda. Anda mungkin harus mempertimbangkan kembali apa yang Anda lakukan," imbuhnya.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Pengguna Vape Justru Berisiko Serangan Jantung dan Stroke
Ohanian juga menjelaskan apa yang bisa dilakukan orang untuk terhindar dari stroke. Pertama adalah menjaga pola makan sehat dan berolahraga minimal 30 menit sehari.
"Olahraga dan pola makan sehat dapat menghindarkan seseorang dari faktor risiko stroke," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?